
MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Melinda Aksa, berkomitmen melestarikan wastra daerah sekaligus menguatka kapasitas penjahit lokal melalui program pengembangan dan pendampingan usaha busana lokal.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Melinda Aksa, menyatakan komitmennya untuk melestarikan wastra daerah sekaligus memperkuat kapasitas penjahit lokal melalui program pengembangan dan pendampingan usaha busana lokal.
Komitmen tersebut ia sampaikan dalam kegiatan Pengembangan dan Pendampingan Usaha Busana Lokal Makassar yang digelar di Ruang Sipakatau, Balai Kota Makassar, Selasa (29/7/2025).
Kegiatan ini bagian dari Pokja III, yang digelar sebagai bentuk dukungan terhadap penjahit lokal Kota Makassar yang memiliki potensi besar untuk bersaing di tingkat nasional maupun global.
Baca Juga: Sekda Zulkifly Beri Pesan Penting ke Peserta PKP Angkatan XXIII, Harap Peningkatan Transformasi Digital Lingkup Pemkot Makassar
Dalam sambutannya, Melinda Aksa menekankan pentingnya pelestarian dan pengembangan busana lokal sebagai bagian dari identitas budaya dan kreativitas masyarakat Makassar, terlebih makassar memiliki kekayaan wastra dan desain busana yang luar biasa.
“Busana lokal adalah cerminan budaya, identitas, dan kreativitas daerah. Kota Makassar punya kekayaan wastra seperti tenun sutra, songket, dan motif khas Bugis-Makassar yang sarat makna. Ini adalah potensi yang sangat besar, dan harus terus kita dorong melalui inovasi dan pendampingan berkelanjutan,” ujar Melinda.
Meski potensinya besar, Melinda juga mengakui bahwa masih banyak pelaku usaha busana lokal yang menghadapi tantangan. Di antaranya adalah keterbatasan permodalan, rendahnya akses pemasaran digital, dan minimnya pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk.
Untuk itu, kegiatan ini dirancang sebagai ruang berbagi ilmu dan membangun jejaring, agar para pelaku usaha fesyen lokal tidak hanya bertahan tetapi mampu tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.
Baca Juga: Buka Bimtek Barang dan Jasa, Sekda Zulkifly Dorong KPA/PPK Pemkot Makassar Paham Regulasi Pengadaan Barjas
“Melalui kegiatan ini, kami berharap para pelaku usaha busana lokal dapat memperoleh ilmu, motivasi, dan jejaring baru untuk mengembangkan usahanya, baik dari segi desain, pemasaran digital, hingga manajemen usaha yang berorientasi pada keberlanjutan,” ucapnya.
Ia juga memberikan apresiasi khusus kepada Kelompok Kerja (Pokja) III TP PKK Kota Makassar yang menjadi penggagas dan pelaksana kegiatan ini. Menurutnya, inisiatif seperti ini menjadi langkah nyata dalam mendorong tumbuhnya perempuan pelaku usaha yang mandiri, kreatif, dan berdaya saing.
Melinda Aksa juga mengingatkan pentingnya kolaborasi antara pelaku usaha, pemerintah, dan lembaga keuangan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif lokal. Ia berharap kegiatan semacam ini dapat terus di laksanakan secara rutin dan menyeluruh.
“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai langkah nyata PKK Kota Makassar. Dalam mendorong lahirnya pelaku usaha perempuan yang mandiri, kreatif, dan berdaya saing,” ujarnya.
Baca Juga: Lantamal VI Makassar Gelar Rapat Staf Persiapan Makassar Navy Run 2025
Kami ingin menjadikan Makassar sebagai pusat busana lokal yang kuat, membanggakan. Dan menjadi wajah dari kreativitas perempuan Indonesia,” tutup Melinda.
Kegiatan ini juga menghadirkan dua narasumber kompeten dari berbagai bidang. Salah satunya adalah Pemimpin Departemen Kredit Ritel Bank Sulselbar, Marhuma Umar. Yang memaparkan peluang pembiayaan bagi pelaku UMKM, khususnya sektor fesyen lokal.
Marhuma menjelaskan skema pembiayaan yang dapat di akses oleh pelaku usaha kecil. Termasuk syarat-syaratnya dan tips agar pelaku UMKM lebih siap secara administrasi dan keuangan. Untuk mendapatkan dukungan modal usaha dari Bank Sulselbar.
Selain itu, TP PKK juga menghadirkan desainer nasional dan owner Butik Luthfia, yang membagikan pengalamannya dalam membangun tenun Sekomandi. Hingga menembus pasar nasional dan internasional di Paris. Ia juga memberikan pelatihan singkat terkait tren fesyen, teknik branding. Serta cara memaksimalkan potensi lokal untuk produk yang berdaya jual tinggi.
Menariknya, desainer tersebut juga membawa langsung beberapa koleksi busana karyanya untuk di perlihatkan kepada peserta. Bahkan membeberikan kepada sejumlah peserta, sebagai bentuk motivasi kepada pelaku usaha busana. (*)