
MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – TP PKK Kota Makassar menggelar Sosialisasi Peningkatan Kesehatan Pasangan Usia Subur untuk memperkuat edukasi kesehatan reproduksi, keluarga berencana dan pencegahan stunting bagi kader dan pasangan usia subur se-Kota Makassar.
Kegiatan ini di hadiri oleh kader PKK, kader KB, serta pasangan usia subur (PUS) dari berbagai kecamatan se-Kota Makassar, berlangsung di Auditorium Gedung PKK, Rabu (30/7/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari program kerja Pokja IV TP PKK Makassar yang bertujuan memberikan edukasi mengenai pentingnya kesehatan reproduksi, perencanaan keluarga, serta pencegahan stunting.
Ketua Pokja IV TP PKK Kota Makassar, Indira Purnamasari, dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta yang hadir.
Baca Juga: Danlantamal VI Makassar Beserta Ketua Korcab VIa DJAII Hadiri Peringatan Tahun Baru Islam 1447 H/2025 M
Sari sapaan akrabnya menekankan pentingnya pemahaman yang baik tentang kesehatan usia subur melalui edukasi reproduksi merupakan langkah penting dalam menciptakan keluarga yang sehat, sejahtera, dan berdaya
“Saya sangat mengapresiasi kesempatan untuk hadir dalam kegiatan ini. Sosialisasi ini menjadi wadah penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat. Terlebih pasangan usia subur, mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi,” ujar.
Lebih lanjut, Sari mengatakan melalui edukasi kesehatan ini, peserta dapat lebih memahami pentingnya perencanaan kehamilan yang sehat sebagai upaya pencegahan stunting.
“Stunting bukan cuma masalah nasional, tapi juga jadi tantangan nyata di Kota Makassar. Karena itu, semua pihak perlu ambil bagian sejak dini. Pencegahan sejak masa prakehamilan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak demi masa depan generasi emas,” ujarnya.
Baca Juga: Wujudkan Kehidupan Masyarakat Aman Tenteram, Anggota DPRD Makassar Idris: Kerja Sama Semua Pihak
Sari juga berharap agar para peserta tidak hanya menjadi penerima informasi. Tetapi turut menjadi penyambung informasi ke masyarakat sekitar. Peran kader dan peserta di nilai sangat strategis dalam menyebarkan pengetahuan yang di peroleh dalam kegiatan tersebut.
“Ilmu yang di peroleh hari ini saya harap bisa diteruskan kepada keluarga, tetangga, dan lingkungan sekitar. Kalian adalah perpanjangan tangan dari PKK untuk menyukseskan program-program pemerintah dan TP PKK,” tambahnya.
Kegiatan ini turut menghadirkan narasumber utama, Dr. dr. Wahyuni Saddang, Sp.OG, yang memaparkan materi tentang kesehatan reproduksi dan kesuburan. Ia menjelaskan secara detail mengenai tahapan persiapan fertilitas, program hamil. Serta evaluasi kesuburan yang harus di ketahui oleh pasangan usia subur.
Dr. Wahyuni juga menekankan pentingnya gaya hidup sehat dan kesiapan mental pasangan dalam menjalani program kehamilan. Menurutnya, kesehatan reproduksi tidak hanya soal fisik. Tetapi juga kesiapan psikis dan dukungan dari lingkungan sekitar.
Baca Juga: Sekda Zulkifly Beri Pesan Penting ke Peserta PKP Angkatan XXIII, Harap Peningkatan Transformasi Digital Lingkup Pemkot Makassar
“Pasangan usia subur harus paham bahwa program kehamilan yang sehat dimulai dari perencanaan yang matang, pemeriksaan rutin, dan dukungan mental. Peran kader dalam mengedukasi hal ini sangat penting,” jelasnya di hadapan peserta.
Selain itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Makassar, Andi Irwan Bangsawan. Juga turut hadir dan memberikan pemaparan mengenai peran strategis pemerintah dalam mendukung program-program KB dan kesehatan keluarga.
Irwan menjelaskan visi Pemkot Makassar yakni MULIA, Makassar unggul, inklusif, aman, dan berkelanjutan. Dalam kerangka ini, peningkatan kualitas keluarga menjadi bagian penting yang terus diupayakan melalui berbagai program lintas sektor.
“Pemerintah Kota Makassar melalui DPPKB terus memperkuat penyediaan layanan KB, penyuluhan bagi pasangan usia subur. Serta fasilitasi pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin,” ungkap Irwan.
Baca Juga: Buka Bimtek Barang dan Jasa, Sekda Zulkifly Dorong KPA/PPK Pemkot Makassar Paham Regulasi Pengadaan Barjas
Irwan juga memaparkan program kolaboratif bersama TP PKK, Dinas Kesehatan, dan sejumlah OPD lainnya. Termasuk digitalisasi data keluarga melalui platform New Siga serta penguatan kapasitas kader KB dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebagai ujung tombak di lapangan.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Karena itu kolaborasi dengan PKK, kader KB, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan informasi sampai ke akar rumput,” tegasnya.
Kegiatan di tutup dengan sesi tanya jawab interaktif. Peserta tampak antusias mengajukan pertanyaan seputar kesehatan reproduksi dan peran kader dalam edukasi masyarakat. (*)