
MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – TP PKK Kota Makassar menggelar kajian Islam dengan menghadirkan Ustadzah Hj. Dewi Yull sebagai pembicara utama. Mengusung tema “Jangan Pernah Lupa Bahwa Semua Hanya Titipan”, kegiatan ini berlangsung di Masjid Agung 45, Rabu (13/8/2025).
Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja Pokja I TP PKK Kota Makassar yang bertujuan meningkatkan wawasan keagamaan dan membangun kesadaran akan nilai-nilai spiritual di kalangan pengurus PKK.
Hadir dalam acara tersebut jajaran pengurus TP PKK Kota, Ketua TP PKK kecamatan hingga kelurahan se-Kota Makassar, serta tamu undangan dari berbagai organisasi perempuan.
Ketua Pokja I TP PKK Kota Makassar, Syahriati Syahrum, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kajian ini. Menurutnya, tema yang diangkat sangat relevan dengan kehidupan, mengingat manusia kerap lupa bahwa segala yang dimiliki hanyalah amanah dari Allah SWT.
Baca Juga: Melinda Aksa Yakin 9 Poin Tatanan Bisa Bawa Makassar Raih Predikat Kota Sehat Nasional
“Kadang kita merasa semua yang ada pada kita adalah milik kita sepenuhnya, padahal itu hanya titipan. Titipan yang kelak akan diminta kembali oleh Allah, sehingga kita harus menjaganya sebaik mungkin,” ujarnya.
Syahriati juga menekankan melalui kajian seperti ini, para pengurus PKK dapat memperkuat iman dan kesabaran dalam menghadapi ujian hidup. “Kita semua tentu punya ujian masing-masing. Dengan ilmu agama yang kuat, insya Allah hati kita akan lebih ikhlas menerima segala takdir,” tambahnya.
Ia pun berharap para peserta dapat mengamalkan ilmu yang diperoleh, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga bagi keluarga dan lingkungan. “Apa yang kita dapat hari ini semoga menjadi pengingat untuk terus dekat kepada Allah dan bermanfaat bagi orang di sekitar kita,” pungkasnya.
Pada kesempatan ini, TP PKK Kota Makassar menghadirkan Hj. Dewi Yull, seorang mantan penyanyi nasional yang terkenal di era 1980-1990-an. Ia kini aktif berdakwah, membagikan pengalaman hijrahnya dan perjalanan spiritual yang mengubah hidupnya.
Baca Juga: Pokja Bunda PAUD Kota Makassar Mantapkan Sinergi Lewat Capacity Building di Malino
Dalam ceramahnya, Dewi Yull mengisahkan perjalanan hijrahnya yang penuh ujian. Salah satu pengalaman yang paling membekas adalah saat menghadapi kenyataan bahwa putrinya, Gisca, lahir dengan kondisi tunarungu dan juga mengidap penyakit radang otak.
Kondisi kesehatan tersebut membuat Gisca harus menjalani perawatan intensif sejak kecil. Namun, takdir berkata lain, Gisca meninggal dunia pada tahun 2010.
Dengan suara bergetar dan air mata yang menetes, Dewi Yull menyampaikan bahwa kehilangan anak merupakan ujian terberat dalam hidupnya. “Saat itu, dunia saya runtuh. Tapi saya belajar, apapun yang Allah ambil, itu bukan berarti Allah tidak sayang, melainkan karena semua hanyalah titipan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, setiap manusia harus belajar melepas dengan ikhlas. “Kita ini hanya menitipkan diri kita kepada Allah, dan semua yang ada di sekitar kita pun hanya titipan. Maka sayangilah, jaga, dan syukuri selagi masih ada,” tuturnya.
Baca Juga: Tiru Perumda Makassar, Pemkab Polman Siap Terapkan QRIS di Semua Pasar
“Hijrah mengajarkan saya bahwa kesedihan bisa menjadi jalan menuju Allah. Jangan pernah berpaling dari-Nya, karena hanya Allah tempat kita kembali,” pesannya menutup ceramah.
Acara kemudian dilanjutkan dengan Ketua Yayasan IKPAH Indonesia, Ustadzah Riski Amelia, yang mengajak para hadirin untuk peduli terhadap perjuangan rakyat Palestina. Ia meminta peserta untuk berikhtiar kemenangan Palestina dengan berdonasi.
Sebagai penutup, TP PKK Makassar memberikan plakat penghargaan kepada Ustadzah Hj. Dewi Yull sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi dan ilmu yang dibagikan. (*)