BONE, NEWSURBAN.ID – Ribuan massa dari Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), Mahasiswa HMI, PMII, Satma, serta perwakilan masyarakat di beberapa Wilayah Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Bone tolak kenaikan Pajak Bumi Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).
Sepanjang Jalan Ahmad Yani massa, mahasiswa dan masyarakat Bone yang melakukan aksi unjuk rasa memblokade jalan hingga melakukan pembakaran Ban. Di mana aksi unjuk rasa ini sebagai bentuk penolakan terkait kenaikan PBB-P2 yang di lakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone.
Tak terhindarkan para aksi unjuk rasa melakukan pelemparan ke para petugas kemanan hingga terjadi bentrokan. Pemulicunya aparat kepolisian menghalang-halangi aksi dengan tidak mengizinkan pendemo masuk kantor bupati untuk menyampaikan aspirasinya.
Baca Juga: Dua Remaja-Diamankan Sat Intelkam Dan Resmob Polres Bone Usai Cabuli Anak-Dibawa Umur
Jendral Lapangan aksi Rafli Pasyah meminta pemerintah daerah Bone untuk membatalkan kebijakan kenaikan PBB-P2. Mereka menilai kenaikan PBB-P2 sangat membebani masyarakat yang tengah kesulitan ekonomi.
“Ini adalah aksi damai. Dan kami datang kesini hanya ingin bertemu dengan Bapak Bupati atau Wakil Bupati. Kami tidak akan segan untuk menduduki Kantor Bupati jika tidak mau menemui kami,” ujarnya dengan teriakan keras saat aksi, Selasa (19/8/2025).
Lanjut Rafli, kebijakan Pemkab Bone untuk menaikkan PBB-P2 suatu bentuk kezaliman bagi masyarakat.
Baca Juga: Sekelompok Pemuda Melakukan Penganiayaan Keji Seorang Sopir Truk di Lokasi Tambang Bone
“Jika Bupati dan Wakil Bupati tidak mau ingin menemui kami jangan salahkan kami melakukan tindakan anarkis,” tegas Rafli.
Aksipun berlanjut hingga Pukul 19.00 Wita malam dan kekacauan pun tak terhindarkan. Para aksi unjuk rasa terus menghujangi lemparan batu ke arah para petugas. Dan petugas pun melakukan tindakan segera memukul mundur para aksi pendemo.
Aksi unjuk rasa tolak kenaikan PBB-P2 oleh mahasiswa dan masyarakat Bone ini melukai beberapa petugas. Terdiri dari Satpol, TNI dan Kepolisian yang terkena lemparan batu. (far/*)
