Ngakunya Aksi Damai, Malah Menimbulkan Keresahan Masyarakat

BONE, NEWSURBAN.ID – Aksi unjuk rasa puluhan orang di Lapangan Merdeka Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan,dinilai sangat memprovokasi dan dapat memecah belah perdatuan masyarakat di Kabupaten Bone, Sabtu (23/8/2025).

Pasalnya, dalam aksi tersebut terdapat selebaran yang bertuliskan nama-nama tokoh pemuda dan mayarakat. Bahkan Ketua DPRD Bone yang di tuding sebagai dalang aksi unjuk rasa yang ricuh pada 19 Agustus 2025 lalu.

Tertulis dalam selebaran tersebut, “Hantu Malam, Tangkap Andi Mantra Bumi dan Andi Singke Atau Kami yang Adili.”  Tulisan lainnya, “Copot Ketua DPRD.” dan “Kokoci Group, Tangkap dan Adili Sakir Sabara Dalang Kerusuhan”.

Baca Juga: Tolak Kenaikan PBB-P2, Mahasiswa dan Masyarakat Bone Gelar Aksi Unjuk Rasa

“Tudingan itu tak berdasar, ini memprovokasi kami dan nama-nama lain yang tertulis di selebaran itu. Apa salahnya saya dan Andi Singke ikut demonstrasi menolak kebijakan Pemda Bone terkait PBB-P2? Sampai di kaitkan dengan politik,” ujarnya.

Lanjut Andi Mantra, pihak-pihak yang menuding hingga mengkaitkan ke hal politik belum move on terkait Pilkada 2024 lalu.

Ia menduga aksi yang sekelompok orang pada Sabtu (23/8) tersebut di tunggangi oleh oknum yang ingin memecah belah masyarakat.

“Ini murni keresahan masyarakat. Pasca Pilkada kita semua kembali bersatu dengan Bupati terpilih. Loh kok, ketika-dikritik,dikaitkan dengan hal politik padahal massa aksi tak berfikir hingga ke arah itu. Ada apa? Apakah harus pendukung dulu baru boleh mengkritik?” ujarnya, kesal.

Andi Mantra pun mendesak pihak kepolisian mengusut tuntas dalang di balik aksi provokasi yang-digelar pengunjuk rasa dari Forum Masyarakat Pemerhati Demokrasi.

“Ngakunya pemerhati demokrasi tapi tak paham demokrasi, ngakunya aksi damai tapi memprovokasi. Ngakunya ribuan tapi puluhan. Polisi harus tangkap provokatornya, untuk menjaga hal-hal yang tak dininginkan,” tegas Andi Mantra Bumi. (far/*)

Exit mobile version