MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — KALLA resmi menerima peserta magang penyandang disabilitas sebagai bagian dari penguatan komitmen perusahaan terhadap prinsip inklusivitas, keberagaman, dan kesetaraan kesempatan kerja. Program ini merupakan implementasi pilar Social dalam agenda Environmental, Social, and Governance (ESG) yang terus diperkuat di seluruh unit bisnis KALLA.
People & Culture Division Head KALLA, Indah Karlina Ilham, menjelaskan bahwa pada tahap awal, KALLA telah menerima tujuh peserta magang disabilitas yang mulai bekerja per Desember 2025. Mereka ditempatkan di berbagai unit bisnis, di antaranya Kalla Aspal, Kalla Translog, Bumi Karsa, Kalla Institute, serta Holding KALLA.
“Teman-teman disabilitas memiliki potensi besar dan tugas kita adalah membuka akses serta menyiapkan fasilitas agar mereka dapat berkontribusi secara optimal,” ujar Indah.
Peserta magang tersebut memiliki ragam jenis disabilitas, mulai dari tuna daksa, tuna rungu, hingga disabilitas mental/psikososial. Indah menilai kehadiran mereka akan menghadirkan perspektif baru yang memperkaya dinamika organisasi. Program magang ini akan berlangsung selama tiga bulan dan dievaluasi secara berkala, dengan peluang untuk menjadi karyawan tetap di masa mendatang.
“Kami berharap program ini tidak hanya memberikan pengalaman kerja bagi peserta, tetapi juga menjadi inspirasi bagi seluruh karyawan untuk terus membangun budaya kerja yang inklusif, saling menghargai, dan mendukung keberagaman,” tambahnya.
Program magang disabilitas KALLA ini turut mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Makassar. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar, Nielma Palamba, mengapresiasi langkah KALLA yang dinilai konsisten membangun kemitraan strategis dengan pemerintah.
“Melalui program magang disabilitas ini, KALLA telah terlibat aktif mendukung program Pemerintah Kota Makassar dalam mewujudkan Makassar sebagai Kota Inklusif,” tuturnya.
Sementara itu, Human Capital Business Partner & General Affairs (HCBP & GA) Manager KALLA, Haerul, menjelaskan bahwa sebelum program dijalankan, KALLA telah melakukan pemetaan kebutuhan kerja serta menyiapkan unit-unit yang sesuai dengan kompetensi peserta magang disabilitas. Aksesibilitas lingkungan kerja pun disiapkan agar ramah disabilitas.
“Kami juga membekali para mentor dengan pelatihan khusus dalam bekerja bersama peserta magang disabilitas. Ini menegaskan kesungguhan KALLA agar setiap peserta tidak hanya memperoleh pengalaman kerja, tetapi juga bimbingan yang intensif, ramah, dan sesuai kebutuhan,” jelas Haerul.
Dengan program ini, KALLA menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan kerja yang setara, inklusif, dan berkelanjutan.









