
MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Aksi saling serang menggunakan petasan yang melibatkan kelompok remaja kembali meresahkan warga di Kecamatan Manggala, Kota Makassar. Insiden tersebut terjadi di sekitar area pemakaman Tionghoa Yayasan Budi Luhur, Kamis (25/12/2025) sekitar pukul 23.00 Wita.
Berdasarkan aduan masyarakat, aktivitas kelompok remaja tersebut telah berlangsung selama beberapa malam berturut-turut hingga larut malam. Warga yang bermukim di seberang pagar pemakaman mengaku sangat terganggu, lantaran para remaja tidak hanya bermain petasan, tetapi juga melempar batu, bahkan diduga membawa senjata tajam jenis busur.
“Keberadaan mereka sangat mengganggu. Walaupun sudah beberapa kali dibubarkan oleh polisi, keesokan harinya kembali terjadi,” ujar salah satu warga di lokasi kejadian.
Menindaklanjuti laporan tersebut, personel gabungan dari Polsek Manggala yang dipimpin Kanit IK Iptu Ronny BS, SH segera mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Setibanya di lokasi, petugas berhasil membubarkan kelompok remaja yang terlibat dalam aksi perang petasan tersebut.
Namun situasi sempat memanas ketika puluhan warga yang berada di sekitar lokasi meluapkan emosinya terhadap sejumlah sepeda motor yang ditinggalkan para remaja saat melarikan diri. Warga nyaris melakukan perusakan bahkan pembakaran kendaraan tersebut.
Aparat kepolisian dengan sigap menghalau warga agar tidak melakukan tindakan anarkis. Dari hasil pengamanan di TKP, polisi berhasil mengamankan lima unit sepeda motor serta satu orang remaja yang diduga terlibat langsung dalam aksi tersebut.
Kapolsek Manggala, Kompol Semuel To’Longan, SH, MH, M.Si membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyampaikan bahwa satu remaja diamankan dari amukan massa demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Benar, kami mengamankan lima unit sepeda motor dan satu orang remaja yang diduga terlibat dalam perang petasan. Yang bersangkutan kami amankan untuk menghindari aksi main hakim sendiri dari warga,” jelasnya.
Kompol Semuel juga mengimbau para orang tua agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas anak-anaknya, khususnya pada malam hari. Ia turut mengajak masyarakat untuk segera melapor kepada pihak kepolisian apabila menemukan aktivitas yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban lingkungan.
“Kami harap ada peran aktif orang tua dan masyarakat. Jangan ragu melapor jika melihat potensi gangguan kamtibmas,” tegasnya.









