Kisah-Kisah Transformasi dari Guru untuk Guru: Sekolah Islam Athirah Gelar Kelas Pendidik dan Pemimpin dalam TPN XII Kota Makassar
Wadah Kolaborasi dan Inovasi Pendidikan

MAKASSAR, NEWSURBAN.ID โ Sekolah Islam Athirah Bukit Baruga menjadi tuan rumah pelaksanaan Kelas Pendidik dan Kelas Pemimpin, bagian dari rangkaian Temu Pendidik Nusantara (TPN) XII di Kota Makassar. Kegiatan ini menjadi ruang inspiratif bagi guru dan pemimpin sekolah untuk berbagi praktik baik, memperluas jejaring, dan menumbuhkan semangat transformasi pendidikan dari kelas hingga manajemen sekolah.
Dengan mengusung tema nasional โIklim Pendidikan & Pendidikan Iklimโ, TPN XII menghadirkan satu Kelas Pemimpin dan empat Kelas Pendidik yang berlangsung paralel, melibatkan 18 pembicara dari berbagai latar belakang. Setiap sesi menghadirkan kisah nyata tentang bagaimana guru dan kepala sekolah menghadapi tantangan pendidikan masa kini dengan solusi kreatif, kolaboratif, dan reflektif.
Kelas Pemimpin: Kepemimpinan Sekolah yang Transformatif
Dalam Kelas Pemimpin, dua sosok inspiratif menampilkan inisiatif perubahan yang berdampak:
-
Dr. Sarwinah, S.Pd., M.Pd. mengangkat topik โDEBUS: Solusi Membantu Mengurangi Sampah di Sekolahโ, yang tak hanya mengatasi isu lingkungan tetapi juga membentuk budaya sadar lingkungan di kalangan siswa.
-
Muhammad Agus, S.Pd. menginspirasi peserta lewat sesi โSekolah Pinggiran, Mimpi Besarโ, kisah perjuangannya membangun sekolah bermakna di wilayah terpencil dengan keterbatasan sumber daya.
Kelas Pendidik: Dari Emosi, Tulisan, Kolaborasi hingga Kepercayaan Murid
Kelas Pendidik 1 โ Relasi dan Emosi dalam Pembelajaran
Empat guru berbagi refleksi mendalam tentang membangun relasi dan kehadiran utuh sebagai guru:
-
Taufiqurrahman: โMengelola EMOSI, Membangun Relasiโ
-
Cicit Fatimiyah, S.Pd., M.Pd., Gr.: โMengajar Bukan untuk Hebat, Tapi untuk Berdampakโ
-
Reski Indah Sari, M.Pd., Gr.: โCinta yang Mendidikโ
-
Ayu Rezky Pratiwi: โBAKTI (Berbagi Konten, Tebar Inspirasi)โ
Kelas Pendidik 2 โ Menulis dan Eksplorasi Karier Guru
Guru-guru ini membuktikan bahwa menulis bisa jadi bagian dari perjalanan karier:
-
Ayu Rezky Pratiwi: โLangkah Kecil Menuju Buku Pertamaโ
-
Ratih, S.Pd., Gr.: โKreativitas Mengajar di Era Digitalโ
-
Anggraeni Latif, S.Pd., M.Pd.: โJadi Guru Promotorโ
-
Asriani Geno, S.Pd.: โDari Buku Harian ke Buku Nyataโ
Kelas Pendidik 3 โ Kolaborasi, Inklusi dan Asesmen Bermakna
-
Nur Rahma, S.Pd., Gr.: โDari Pelengkap Menjadi Penggerakโ
-
Muhammad Taqwa Jailil: โAsesmen Bermaknaโ
-
Suparmin, S.Pd.: โKepercayaan Murid Lewat Asesmen Transparanโ
-
Maurensyiah P.: โDari Penolakan ke Kepercayaanโ
Kelas Pendidik 4 โ Kepercayaan dan Kreativitas Murid
-
Satang: โMuridku Bukan Tak Bisa, Mereka Hanya Belum Percayaโ
-
Sabrianti, S.Pd., M.Pd., Gr.: โMelatih Nalar, Menyuarakan Gagasanโ
-
Anita Taurisia Putri: โBerbagi Ilmu, Membangun Karierโ
-
Syamsul Alim Bahri, M.Pd., CPSยฎ: โCreating Lively Classesโ
TPN XII: Menyuarakan Praktik Baik, Bukan Sekadar Prestasi
Menurut Adelia Octoryta, kurator TPN XII Makassar, โKita tidak sedang mencari guru terbaik, tapi menyuarakan praktik baik. Yang kita perlukan hari ini bukan sekadar prestasi, tapi kolaborasi dan refleksi yang menular.โ
Buri Prahastyo, penggerak KGBN menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi ruang aman dan kolaboratif, โKita ingin guru tumbuh bukan karena kompetisi, tapi karena inspirasi dan keberanian membagikan prosesnya.โ
Mukhlis Rahmad, koordinator TPN XII Makassar, menekankan pentingnya gerakan pendidikan dari akar rumput. โPembelajaran terbaik seringkali lahir dari guru untuk guru, dari sekolah untuk sekolah.โ
Transformasi Pendidikan Dimulai dari Guru yang Mau Berbagi
Kegiatan ini menegaskan bahwa perubahan dalam dunia pendidikan tak perlu menunggu sistem sempurna. Ia bisa dimulai hari ini, dari ruang kelas, dari semangat guru yang tak takut gagal, terus mencoba, dan mau berbagi.
TPN XII Makassar tak hanya menghadirkan inspirasi, tetapi juga menjadi katalis kolaborasi lintas sekolah dan komunitas, menjadikan Sekolah Islam Athirah Bukit Baruga sebagai pusat perjumpaan gagasan dan semangat baru pendidikan Indonesia.