MetroNews

Pemkot Makassar Resmi Luncurkan Calendar of Event 2026, Siapkan 86 Event Nasional dan Internasional

MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Luncurkan 86 Calendar of Event Kota Makassar 2026, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar membuka lembaran baru perjalanan menuju tahun 2026 dengan semangat kolaborasi dan kreativitas yang menyala, guna menggerakkan roda perekonomian secara berkelanjutan.

Setiap event dirancang bukan hanya untuk meramaikan kota, tetapi untuk menghadirkan perputaran ekonomi yang merata, membuka ruang partisipasi, serta memperkuat identitas Makassar sebagai kota yang terbuka, inklusif, dan berdaya saing.

Kini, Pemerintah Kota Makassar secara resmi meluncurkan Calendar of Event (CoE) 2026, sebagai platform terpadu yang menjadi rujukan utama dalam penginputan, pengelolaan, hingga promosi seluruh progrsm unggulan kota.

Berbagai agenda strategis telah disiapkan, mulai dari top event seperti Festival Muara, hingga big event berskala nasional dan internasional seperti atraksi seni budaya, Singara Bulang, serta Makassar International Writers Festival (MIWF).

Hajatan akbar yang dihelat oleh Dinas Pariwisata Kota Makassar ini, akan digelar secara bertahap dan spektakuler. Tercatat lebih dari 15 big event dan satu top event, yang dikemas dalam 31 item ragam kegiatan, mencakup 86 event unggulan yang akan berlangsung sepanjang Januari hingga Desember 2026.

Seluruh agenda tersebut terhimpun dalam Calendar of Event (CoE) 2026 sebagai panduan resmi penyelenggaraan event di Kota Makassar. Peluncuran CoE 2026 dilaksanakan pada Jumat, (19/12/2025), di Hotel Novotel Grand Shayla, Jl. Chairil Anwar.

Dihadiri langsung oleh Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana, Ketua TP PKK Melinda Aksa, serta jajaran kepala perangkat daerah lingkup Pemerintah Kota Makassar.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menegaskan bahwa peluncuran CoE 2026 menjadi momentum penting bagi Kota Makassar dalam mempersiapkan satu tahun penuh penyelenggaraan event yang berdampak langsung bagi masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Munafri Arifuddin, akrab disapa Appi, sebagai penanda kesiapan Kota Makassar dalam menyambut berbagai agenda event yang akan berlangsung mulai Januari hingga Desember 2026.

“Di penghujung tahun 2025 ini, kita berkumpul untuk menyaksikan sekaligus mempersiapkan segala macam event yang akan dilaksanakan di Kota Makassar dari Januari sampai Desember 2026,” ujar Appi.

Sepanjang tahun, Kota Makassar akan diramaikan beragam agenda berskala lokal, nasional, hingga internasional. Setiap bulan, empat hingga sepuluh festival siap menghidupkan ruang-ruang kota, menghadirkan kekayaan seni dan budaya, semangat olahraga, serta geliat ekonomi kreatif yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.

Peluncuran CoE 2026 menegaskan komitmen Pemkot Makassar dalam mendorong sektor pariwisata dan ekonomi kreatif agar tumbuh berkelanjutan.

Peluncuran ini menjadi penanda dimulainya satu tahun penuh perayaan, kolaborasi, dan inovasi di Kota Makassar.

Rangkaian event yang disiapkan diharapkan tidak hanya menjadi magnet kunjungan wisatawan, tetapi juga menjadi penggerak utama aktivitas ekonomi daerah dan etalase identitas Makassar sebagai kota kreatif yang terbuka dan berdaya saing.

Lebih lanjut, mantan Bos PSM itu menyebut, pelaksanaan CoE 2026 menjadi momen spesial karena masyarakat dapat melihat secara langsung gambaran event-event yang akan digelar sepanjang tahun depan.

Appi menekankan bahwa seluruh event yang dirancang harus memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

“Harapan kami, event-event yang dilaksanakan ini benar-benar berdampak langsung kepada masyarakat,” harapnya.

Menurutnya, setiap event harus mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya melalui peningkatan kunjungan wisatawan dan perputaran ekonomi lokal.

Politisi Golkar itu menegaskan, bahwa manfaat event tidak boleh hanya dirasakan oleh kelompok tertentu.

“Kita ingin dampak ini tidak hanya dinikmati oleh segelintir masyarakat, tapi menjadi event yang dinantikan seluruh warga dan dinikmati oleh seluruh industri, termasuk industri pendukung pariwisata di Kota Makassar,” jelasnya.

Lanjut dia, di tengah denyut kehidupan kotanya yang dinamis, Makassar selalu punya cara memikat siapa saja yang datang. Kota ini tidak sekadar menyambut, tetapi merangkul.

Dikatakan, kehangatan warganya mengiringi setiap langkah, menghadirkan rasa aman, nyaman, dan kebersamaan yang tumbuh alami dalam kehidupan bermasyarakat.

Disebutkan, Makassar adalah ruang hidup yang penuh cerita. Setiap sudut kota menyimpan identitas, setiap aktivitas mencerminkan keberagaman, dan setiap peristiwa menjadi ekspresi budaya yang terus berkembang.

Tradisi, kuliner, seni, olahraga, hingga kreativitas anak mudanya berpadu membentuk pengalaman kota yang autentik dan berkarakter. Inilah Makassar, bukan sekadar tempat tinggal, tetapi rumah untuk belajar, berproses, dan merayakan kehidupan bersama.

Dengan banyaknya event yang digelar, Appi berharap sektor-sektor pendukung pariwisata dapat merasakan dampak positif, mulai dari sanggar seni, pelaku event organizer, hingga perhotelan dan UMKM.

“Kita berharap sanggar-sanggar tari, seni, bisa meningkatkan pendapatan, teman-teman event organizer juga tumbuh, hotel-hotel kembali penuh, UMKM kita bisa dimaksimalkan, dan dampak event ini benar-benar memberikan nilai pertumbuhan ekonomi yang baik,” ujarnya.

Munafri juga memastikan bahwa event-event yang bersifat mandatory akan tetap dipertahankan, sementara event lainnya akan dievaluasi dan dirotasi berdasarkan respons masyarakat.

Event-event tersebut diharapkan menjadi kebanggaan warga Kota Makassar. Lebih jauh, Appi menyampaikan visi kota, agar wisatawan tidak lagi memilih waktu kunjungan berdasarkan musim, melainkan berdasarkan agenda event yang berlangsung di Makassar setiap bulannya.

“Kita ingin orang datang ke Makassar bukan memilih bulan, tapi memilih mau datang ke acara apa, di bulan berapa, berapa lama tinggal, apa yang mau dilihat, dan apa yang harus dipersiapkan. Semua ini harus kita perlihatkan sejak awal,” imbuh Appi.

Dia menegaskan, dengan hadirnya beragam event tersebut, ia optimistis ekosistem pariwisata Kota Makassar akan tumbuh dan berkembang lebih kuat.

Ia menutup dengan optimisme bahwa event-event pariwisata, budaya, dan keagamaan, terus dikurasi dan dikembangkan, sehingga kunjungan wisata berbasis event benar-benar memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi Kota Makassar.

Dalam kesempatan tersebut, Appi menekankan potensi besar Kota Makassar yang dianugerahi kekayaan alam dan sosial yang luar biasa. Ia menyebut tidak banyak kota di Indonesia yang memiliki keindahan pantai, laut, gugusan Kepulauan Spermonde, serta dua sungai yang membelah kota.

“Di beberapa negara, hanya dengan laut atau sungai saja mereka bisa menghasilkan nilai pariwisata yang sangat besar. Makassar ini punya semuanya, belum lagi keuntungan letak geografis, sejarah, budaya, dan gastronomi,” ungkapnya.

Menurutnya, seluruh potensi tersebut harus dieksplorasi dan dikurasi dengan baik agar menjadi event-event yang atraktif dan mampu mengundang wisatawan datang ke Makassar.

Orang nomor satu Kota Makassar itu, kembali menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat, khususnya anak muda dan pelaku industri kreatif, menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan event.

“Kami berharap anak-anak muda industri kreatif di Kota Makassar bisa duduk bersama, memastikan event-event ini melibatkan semua masyarakat dan terbangun dalam kerangka kolaborasi yang baik,” katanya mengajak semua pihak.

Appi juga menekankan bahwa Pemkot Makassar tidak berambisi menciptakan banyak event baru, melainkan lebih memilih mendukung event-event yang telah digagas oleh komunitas kreatif lokal agar tumbuh menjadi lebih besar dan berkarakter.

Termasuk di dalamnya industri musik dan perfilman. Appi bahkan menantang agar Makassar menjadi tuan rumah konser artis-artis besar serta lokasi produksi film nasional, dengan dukungan insentif dari pemerintah daerah.

Sebagai bentuk komitmen, Appi memastikan bahwa pada tahun 2026 Makassar akan kembali memiliki badan promosi pariwisata yang berfungsi sebagai etalase pengembangan industri pariwisata kota.

“Kalau cuma sama dengan daerah lain, saya pikir Makassar harus menjadi pencetus, bukan followers,” tegas Appi.

Ini semua tidak akan berjalan kalau hanya pemerintah atau Dinas Pariwisata yang berpikir sendiri. Menurutnya, agenda besar ini akan terlaksana kalau seluruh elemen masyarakat terlibat.

Appi mengingatkan pentingnya kesiapan seluruh elemen kota dalam menyambut wisatawan.

“Saya tidak mau mendengar masih ada keluhan soal joroknya toilet di Makassar. Saya juga tidak mau mendengar wisatawan mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari warga kita,” tegasnya.

Ia juga menekankan komitmen pemerintah untuk memberantas praktik pungutan liar yang dapat merusak citra kota di mata wisatawan.

“Tidak boleh lagi ada pungutan-pungutan liar yang dibebankan kepada tamu-tamu kita. Ini harus kita persiapkan lebih baik ke depan,” pungkasnya.

Pada kesempatan ini, Pemerintah Kota Makassar, melalui Dinas Pariwisata menegaskan komitmennya dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan meluncurkan Calendar of Event (CoE) Kota Makassar Tahun 2026.

Peluncuran ini menjadi langkah strategis untuk menghadirkan penyelenggaraan event yang terencana, sistematis, dan berdampak bagi perekonomian kota tercinta.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, A. Hendra Hakamuddin, menjelaskan bahwa CoE 2026 memuat berbagai agenda unggulan, mulai dari top event seperti Festival Muara, hingga big event berskala nasional dan internasional, di antaranya atraksi seni budaya, Singara Bulang, serta Makassar International Writers Festival (MIWF).

“Peluncuran Calendar of Event 2026 menandai dimulainya satu tahun penuh perayaan, kreativitas, dan kolaborasi di Kota Makassar,” ujarnya.

“Rangkaian event ini diharapkan menjadi magnet kunjungan wisatawan sekaligus penggerak utama aktivitas ekonomi Kota Makassar,” sambung Hendra.

Menurut Hendra, peluncuran CoE 2026 merupakan upaya Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pariwisata sebagai leading sector untuk menghadirkan satu konsep penyelenggaraan event yang terintegrasi dan terencana selama tahun anggaran 2026.

“Launching Calendar of Event 2026 bertujuan untuk meresmikan sekaligus memperkenalkan kembali seluruh event yang akan diselenggarakan sepanjang tahun 2026 di Kota Makassar,” jelasnya.

Lebih lanjut, Hendra memaparkan bahwa bentuk kegiatan peluncuran ini akan menampilkan secara sistematis seluruh event yang telah dijadwalkan sepanjang tahun 2026, baik event yang selama ini rutin dilaksanakan maupun event baru yang untuk pertama kalinya digelar pada tahun 2026.

Di akhir laporannya, Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan penyelenggaraan event di Kota Makassar.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh event organizer, tim backstage, serta pihak swasta yang selama ini memberikan dukungan dan sumbangsih dalam menyukseskan berbagai event di Kota Makassar,” tuturnya.

Adapun jadwal Calendar of Events (CoE) 2026 di Kota Makassar:

– Tanggal 1 Januari 2026: Suara’na Makassar (big event), antraksi seni, AT tayang sunset, pagelaran kesenian.

– Tanggal 2 Februari 2026: (Makassar UMKM Skill Up Festival), Cap Go Meh, atraksi seni, attayang sunset, pagelaran kesenian.

– Tanggal 3 Maret 2026: (Pagelaran seni dan budaya II 2026), HUT Korpri, atraksi seni, pagelaran seni dna budaya, attayang sunset, pagelaran kesenian.

– Tanggal 4 April 2026: (pesta PAREKMA: Produk kreatif Makassar), saoraja tanah daeng Fest, pagelaran budaya, Makassar trade Expo, jejak rasa, gerakan Masyarakat sadar koperasi (Gemaskop), attayang sunset, atraksi seni.

– Tanggal 5 Mei 2026: (MIWF: Makassar internasional writer festival), pagelaran kesenian, misi budaya, ritual adengka silolo, gerakan masyarakat sadar koperasi (Gemaskop), atraksi seni, attayang sunset.

– Tanggal 6 Juni 2026: (Makassar Half Marathon), atraksi seni, festival kopi, lomba lagu daerah, attayang sunset, pagelaran kesenian, misi budaya, hari lingkungan hidup, gerakan masyarakat sadar koperasi (Gemaskop).

– Tanggal 7 Juli 2026: (HUT Dekranas), festival permainan rakyat, festival fashion budaya, coorparative Expo, attayang sunset, atraksi seni, pagelaran kesenian, juga event singara’Bulan (hari Kebudayaan tingkat nasional Harmony budaya).

– Tanggal 8 Agustus 2026: (Indonesia YOUTH Summit), festival bulan budaya, gerakan cinta budaya, pagelaran kesenian, Gebyar UMKM dan kompetensi bisnis 2026, atraksi seni, attayang sunset. Juga festival makan ikan.

– Tanggal 9 September 2026: (Makassar Jazz Festival), pasar desain, Makassar Art Forum, attayang sunset, pagelaran kesenian.

– Tanggal 10 Oktober 2026: (Makassar international jetsky championship X aquabike 2026), Launching MTQ Korpri, Makassar moving image, Makassar urban haritage city rally, Makassar wedding showcase, pagelaran kesenian, pagelaran seni dan budaya, attayang sunset, localistic trade Fest, atraksi seni, Rock in Celebes.

– Tanggal 11 November 2026: (Festival Kopi), Urban Farming Fest 2026, festival seni pertunjukan, pameran Makassar Craft, attayang sunset, Makassar great sale 2026, expertainment class 2026, atraksi seni, pagelaran kesenian.

– Tanggal 12 Desember 2026: (Festival Daur Bumi), atraksi seni, launching calender of event, attayang sunset, pagelaran kesenian. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button