
MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Kalla Institute. Desika Nafadilah Zaparani, mahasiswi Program Studi Bisnis Digital, bersama rekannya Riska dari Universitas Hasanuddin, berhasil menyabet Juara 1 dalam kompetisi QRIS Tap Content yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan dalam rangkaian Digi Fest 2025.
Penyerahan hadiah berlangsung meriah di Atrium Mal Ratu Indah, Makassar, Minggu (3/8/2025). Mengusung nama tim “Tap Tap Hore”, keduanya menampilkan konten edukatif dan kreatif yang mengajak masyarakat memanfaatkan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai metode transaksi digital yang mudah, efisien, dan aman.
Desika mengungkapkan ide konten ini lahir dari pengalamannya sendiri dalam menggunakan QRIS di berbagai aktivitas sehari-hari.
“Kami fokus membuat konten informasi yang ringkas, mudah dipahami, dan bisa menjangkau semua kalangan, termasuk masyarakat awam,” jelasnya.
Ia menambahkan, keberhasilannya tak lepas dari bekal ilmu yang diperoleh selama berkuliah di Kalla Institute. Mata kuliah seperti digital marketing, personal branding, dan manajemen strategi menjadi modal penting dalam menyusun konsep konten yang efektif dan tepat sasaran.
“Program studi saya sejalan dengan fokus karier di bidang digital marketing, khususnya campaign content creation. Saya dan tim berupaya memastikan setiap pesan tersampaikan jelas kepada audiens, sekaligus memilih tim yang solid agar setiap peran mendukung keberhasilan campaign secara maksimal,” tutur Desika.
Kalla Institute menyampaikan apresiasi atas prestasi ini, sekaligus menegaskan komitmen untuk membangun ekosistem pembelajaran yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan industri digital.
Bagi Desika, kemenangan ini bukan hanya sebuah pencapaian, tetapi juga motivasi untuk terus mengasah keterampilan di dunia digital marketing dan menginspirasi mahasiswa lain untuk berani berinovasi.
“Saya berharap prestasi ini bisa memotivasi teman-teman untuk memanfaatkan peluang di dunia digital, berani mencoba, dan terus berkarya,” pungkasnya.
Keberhasilan “Tap Tap Hore” menjadi bukti bahwa kolaborasi antara ilmu akademik dan kreativitas lapangan mampu menghasilkan karya yang tidak hanya kompetitif, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat.