HukumNews

Petani Jagung di Bone Tewas di Tangan Tiga Rekan

# Polisi Amankan Ketiga Pelaku Pembunuhan Tersebut

BONE, NEWSURBAN.ID – Seorang petani jagung di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, tewas di tangan tiga rekan sendiri. Korban tewas usai mendapatkan penganiayaan oleh tiga pelaku, Selasa (19/8).

Pemicu tiga pelaku melakukan pembunuhan dengan cara melakukan penganiayaan terhadap korban yang masih rekan mereka akibat rebutan hasil panen jagung. Akibat penganiayaan ketiga pelaku, korban akhirnya tewas pada Selasa (19/8/2025) kemarin

Korban diketahui bernama Saide (68). Ia warga asal Dusun Maccading Desa Leppangeng Kecamatan Ajangale Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Sementara terduga pelaku diketahui berinisial AA, AK dan AJ.

Kasi Humas Polres Bone Iptu Rayendra Muchtar yang membenarkan penangkapan tersebut. Ia mengatakan bahwa korban meninggal dunia setelah mendapat beberapa sabetan akibat benda tajam.

Baca Juga: Tolak Kenaikan PBB-P2, Mahasiswa dan Masyarakat Bone Gelar Aksi Unjuk Rasa

“Usai kejadian korban sempat di larikan ke Puskesmas terdekat. Namun sayangnya nyawanya tidak tertolong,” ungkapnya , Rabu, (20/8/2029)

Lanjut Rayendra menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan saksi. Peristiwa itu bermula saat salah satu terduga pelaku berinisial AA (20) sedang memuat jagung bersama lelaki bernama Supriadi.

Namun secara tiba-tiba istri korban bernama Sahida menegur AA terkait hasil panen. Pada saat itu AA dan isteri korban terlibat cekcok mulut yang mengundang rekan AA yakni AK dan AJ datang. Setelah itu istri korban memanggil suaminya.

“Saat korban datang dia membawa parang, kemudian mereka sempat cekcok yang berujung perkelahian 3 lawan 1. AA kemudian memarangi korban hingga tangannya terputus sementara 2 pelaku lainnya ikut memukul korban,” kata Rayendra.

Baca Juga: Sekelompok Pemuda Melakukan Penganiayaan Keji Seorang Sopir Truk di Lokasi Tambang Bone

Usai melakukan aksinya para pelaku meninggalkan lokasi kejadian. Tidak berselang lama pelaku AA menyerahkan diri ke Polsek Ajangale. Selanjutnya pihak kepolisian menjemput 2 pelaku lainnya termasuk Supriadi rekan AA yang sebelumnya berboncengan dengan pelaku.

“Dari hasil interogasi pelaku, AA mengakui perbuatannya telah memarangi korban hingga tangannya putus. Sementara pelaku lainnya yakni AK dan AJ ikut memukul korban, dan Supriadi mengaku tidak ikut terlibat namun mencoba melerai perkelahian itu,” tambahnya

Pelaku dan korban masih memiliki hubungan keluarga. Sementara penyebab terjadinya penganiayaan atau pembunuhan tersebut adalah perselisihan persoalan hasil panen. Yang mana korban masih mengklaim kalau tanah tersebut masih milik orang tua korba.

Ketiga pelaku saat ini sudah di amankan untuk di lakukan proses hukum lebih lanjut. (far/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button