MetroNewsNusantara
Trending

Mantan Kasubag Humas DPRD Makassar, Taufik Nadsir: Saya Ikhlas, Keputusan Pak Wali Kota Sudah Tepat

MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Mantan Kepala Sub Bagian Humas DPRD Kota Makassar Taufik Nadsir, mengaku ikhlas atas atas keputusan Wali Kota Makassar yang mencopot dia dari jabatannya.

Taufik Nadsir melalui keterangan tertulisnya melalui pesan whatsapp, mengungkapkan sikapnya atas pencopotan tersebut. Berikut pernyataan Opik sapaan akbar Taufik Nadsir:

Saya ikhlas. Keputusan Pak Wali Kota sudah tepat. Karena saya juga sudah tidak nyaman bekerja di tempat saya mengabdi selama 7 tahun.

Baca Juga: Andi Pahlevi Menilai Pelestarian Cagar Budaya di Makassar Perlu Perhatian Khusus

Sejak 2015, saya-diberi amanah oleh Pak Danny (Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto) sebagai Kasubag Humas DPRD Makassar.

Awalnya, saya merasa nyaman. Apalagi dengan kepemimpinan Farouk M. Betta periode 2014-2019 yang cukup dewasa dan bijaksana.

Sehingga, kami di sekretariat kompak dan harmonis karena kepemimpinan Farouk yang tidak terlalu mencampuri urusan kesekretariatan.

Baca Juga: Legislator Makassar Arkul Beberkan Pedoman Pembentukan LPM

Apalagi, terkait program kerja kesekretariatan maupun anggaran sekretariat. Karena Pak Farouk paham bawa staf sekretariat adalah staf Pemerintah Kota. Tugasnya, sebagai supporting seluruh anggota dewan yang kolektif kolegial.

Kepemimpinan Pak Farouk di mata saya, beliau sangat mengerti dengan makna kedewanan. Yang merupakan kolektif kolegial dan faham fungsi DPRD. Yakni, hanya pengawasan, legislasi dan anggaran. Tidak lebih dari itu. Apatah lagi sampai mengintervensi struktur sekretariat DPRD.

Itu yang membuat kami nyaman bekerja dan berkreativitas pada era Pak Farouk. Dan Alhamdulillah, Pak Wali sangat paham psikologis kami saat ini. Sehingga mengambil keputusan tepat untuk meninggalkan zona yang sangat tidak nyaman.

Baca Juga: Pengawasan Indekos, Legislator Makassar Yahya Minta Peran Serta Masyarakat

Kepribadian Pak Farouk tidak arogan, tidak ada intimidasi. Apalagi kriminalisasi terhadap staf.

Meskipun Pak Farouk tidak pernah mengucapkan “pappaseng to riolo” yang penuh makna kebaikan pada setiap pidatonya, –Tetapi perilaku kesehariannya terhadap staf sekrerariat tidak melenceng jauh dari pappaseng tersebut.

Kami salut dan hormat kepeminpiman beliau. (cr/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button