LBH-IHI angkat bicara terkait dugaan money politics dala proses Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) sejumlah desa serentak di Bone.
BONE, NEWSURBAN.ID — Pilkades serentak di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan (Sulsel) tercoreng dugaan praktik money politics. Dugaan praktik politik uang itu, mencuat di Desa Wollangi Kecamatan Barebbo, Bone.
Hal ini diketahui secara terang-terangan seorang oknum tim sukses calon kepala desa (Cakades) membagi-bagikan uang kepada masyarakat.
Bahkan tak tanggung-tanggung. Oknum Timses mempraktikkan money politik dengan membagi-bagikan amplop berisi uang senilai Rp200 ribu perorang.
Tindakan di nilai salah satu unsur dugaan tindak pidana. Lembaga Bantuan Hukum Institut Hukum Indonesia (LBH-IHI) melayakankan laporan ke Polres Bone, Rabu (17/11/2021). Laporan tersebut dengan dasar surat kuasa warga untuk mealpoarkan oknum cakedas lakukan tindakan money politik.
Tim LBH Andi Ilham, mengatakan bahwa selain dirinya melapor ke Polres Bone untuk di proses. Pihaknya juga akan melaporkannya ke Bupati Bone.
“Aksi money politics adalah merupakan tindak pidana yang di atur pada pasal 149 (1) KUHP dengan ancaman hukuman 9 bulan penjara dan denda Rp.4.500,” jelasnya.
Andi Ilham menjelaskan, oknum Timses Cakedes yang lakukan pratik money politik berinisial SU, dengan memberikan uang kepada warga. Guna untuk memilih salah cakades. Semuanya, lanjutnya ada bukti kuat atas tindakan tersebut.
“Sekarang ini kita uji di kepolisian. Apakah kepolisian betul-betul bisa memproses kasus ini, karena yang selalu kita sosialisasikan di bawah itu adalah money politick itu di larang dan melanggar. Makanya kita uji, karena Pilkades itu berbeda dengan pemilihan umum. Pilkades itu tidak memiliki aturan Perda atau Bawaslu. Makanya kita uji pidananya,” tambah Andi Ilham.
Pilkades serentak 2021 di Kabupaten di Bone. Sejumlah desa di duga mempraktikkan money politics. Di antarannya Desa Wollangi Kecamatan Barebbo, Desa Data Kecamatan Mare dan Desa Lagori Kecamatan Tellu Limpoe. (nu-fan/*)
