MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Anggota DPRD Kota Makassar, Apiaty K Amin Syam menggelar sosialisasi peraturan daerah (perda) nomor 3 tahun 2016 tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif, di Hotel Aston, Kamis (23/12/2021).
Pada kesempatan itu, Apiaty Amin Syam mengingatkan warga Makassar khususnya para ibu menyusui pentingnya pemberian ASI secara eksklusif. Sebab, kandungannya sangat baik untuk bayi yang tidak ada dalam susu formula manapun.
“Sosialisasi ini penting dilaksanakan, mengingatkan masyarakat bahwa ASI sangat penting buat pertumbuhan bayi,” cetus Apiaty.
Tak sedikit warga mengetahui regulasi yang membahas terkait ASI ini. Sehingga, kata Apiaty, dirinya mengajak peserta sosialisasi untuk membantu menyebarluaskan perda tentang pemberian ASI eksklusif ke tempat tinggalnya.
Baca juga: Legislator Al Hidayat Syamsu Dorong Pemkot Makassar Wujudka Pendidikan Merata Sesuai RPJMD
“Banyak yang belum tau soal perda tentang ASI padahal mereka utamanya ibu-ibu wajib memberikan ASI ke anaknya,” jelasnya.
Sekertaris Komisi A DPRD Kota Makassar ini menjelaskan, kandungan dalam ASI ini memiliki zat-zat yang dibutuhkan bayi dan hal itu tidak ada di susu formula yakni colostrum. Zat ini bermanfaat untuk tumbuh kembang bayi dan menciptkan kekebalan imun.
“ASI diberikan hingga enam bulan secara eksklusif. Artinya, tidak ada campuran makanan lain selain ASI,” katanya.
Untuk memaksimalkan pemberian ASI ini, sambung politisi Golkar ini meminta, baik kantor pemerintahan hingga swasta memperbanyak ruang laktasi. Apalagi, pekerja perempuan sangat dominan utamanya di perusahaan.
“Saya lihat ruang laktasi belum maksimal. Makanya penting untuk mengimbau agar ruang laktasi ini di perbanyak,” ungkapnya.
Sementara, Narasumber Kegiatan dr. Rahmawati Rasyid menyampaikan, banyak manfaat pemberian ASI eksklusif ke bayi. Di antaranya, mempererat hubungan anak dan ibu.
Baca juga: Nasir Nurul Minta Pemerintah Perketat Aturan Minol
“Saat menyusui, terjadi peluk-pelukan dan hal ini berdampak tumbuhnya kasih sayang anak ke orang tau,” ucap Rahmawati Rasyid.
Selama pandemi, kata dia, persentase menyusui dengan ASI meningkat hingga 89 persen lantaran orang tua terutama ibu lebih banyak bekerja di rumah.
Kemudian, manfaat pemberian ASI secara eksklusif terhadap ibu yakni terjadi KB Alami, terutama pemberian ASI periode 0-6 bulan. Berdasarkan penelitian, sel sperma yang berhasil tembus hanya 1 persen.
“KB alami ini, saat menyusui secara konsisten maka hormon kesuburan di tekan, sehingga tidak bisa membuahi,” jelasnya. (*)