MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan mencatat ekspor mengalami kenaikan yang signifikan. Jika membandingkan dengan tahun 2020, ekspor Sulsel 2021 tumbuh 21,15 persen.
Data dari Surat Keterangan Asal (SKA) Dinas Perdagangan Sulawesi Selatan, Ekspor Sulsel secara keseluruhan di tahun 2021 (Januari – Desember) meningkat dari tahun 2020 (yoy) dari USD. 1.384,6 juta (Rp19,66 triliun) menjadi USD. 1.677,39 juta (Rp 23,81 triliun).
“Alhamdulillah ekspor Sulsel semakin meningkat. Secara keseluruhan dari Januari-Desember 2021, lebih besar dari tahun 2020,” kata Plt. Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Selasa, 8 Februari 2021.
Baca Juga: Ekspor Sulawesi Selatan Capai Rp2,3 Triliun di Desember 2021
Adapun dalam tiga bulan terakhir di 2021 (yoy), yakni Oktober, November, dan Desember meningkat siginifikan. Untuk Oktober dari 39,86 persen, November 42,80 persen dan Desember 46,39 persen.
“Komoditas ekspor utama Sulsel yakni nikel, rumput laut, udang segar, carragenan, kakao liquir, mete kupas. Serta, biji kakao, telur ikan terbang, clinker (bahan pembuatan semen), dan ikan olahan,” sebutnya.
Ia pun menyebutkan, pencapaian tahun 2021 ini sebagai langkah menuju recovery ekonomi. Dan semakin menggenjot ekspor di 2022. Ini juga akan berdampal pada perekonomian masyarakat kita semakin membaik.
Sementara, Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Ashari Fakhsirie Radjamilo Peningkatan 21 persen dengan uang yang beredar Rp. 23 triliun selama masa pandemi angkat tersebut tertinggi.
Baca Juga: Luncurkan e-Sejutaikan Inovasi Dinas KP, Plt Gubernur Sulsel: Akan Memudahkan Eksportir
Peningkatan ini didukung adanya eskpor langsung baik via Bandara Sultan Hasanuddin dan Pelabuhan Makassar.
Ia pun yakin dan memproyeksi bahwa ekspor Sulsel di tahun 2022 bisa sama dengan 2021 atau meningkat sebesar 25 persen. Karena Pemerintah Pusat telah menghadirkan infrastruktur pendukung utama seperti MNP, Bandara Sulhas dan Kereta Api Trans Makassar-Parepare yang-dibuat interkoneksi.
Selain itu, juga-dihadirkan, dry port (pelabuhan darat) di Jeneponto dan Sidrap. Dry port yang ada di Sidrap juga-diharapkan bisa melayani eskpor komoditas dari Sulawesi Barat. (hm/ar)