MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Selatan segera melakukan tes untuk tenaga supervisor dan tenaga pendamping gizi untuk mendukung program Aksi Stop Stunting.
Rencana tersebut, di bahas dalam rapat Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Sulsel, Senin (14/2/2022). Pada rapat tersebut, hadir Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Sulsel, Andi Nurseha. Selain itu, juga hadir Dr. Junaidi (TGUPP), Rusdi (Staf Khusus Gubernur), drg. Burhanuddin (Kepala Seksi Kesga-Gizi), Ahmad Ismail (Penanggungjawab Gizi), serta dari Poltekkes.
Baca Juga: Naoemi Octarina Harap Kader Dasawisma Aktif dalam Pencegahan Stunting
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sulsel, Andi Nurseha menyampaikan, rencananya akan merekrut 6 tenaga supervisor, 1 orang pengolah data dan 240 tenaga pendamping gizi. Tenaga pendamping gizi ini akan melakukan pendampingan di desa, di mana, setiap desa ada satu orang pendamping gizi.
Sesuai rencana, untuk sesi tes bagi supervisor dan pengolah data, akan berlangsung pada 17 dan 18 Februari 2022. Sementara, untuk tim pendampingan gizi rencanya pada 25-27 Februari 2022.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Berhasil Tekan Stunting, KPAI: Bisa Menjadi Contoh Daerah Lain
“Masing-masing supervisor, nantinya akan bertanggung jawab terhadap 4 Kabupaten/Kota. Mereka bertugas untuk melakukan koordinasi dan monitoring dengan tim pendamping gizi di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya. Tentunya akan berkoordinasi pula dengan tim Dinkes Sulsel terkait pelaksanaan kegiatan di desa yang menjadi lokus untuk penurunan stunting,” jelasnya.
Akan Bertugas di 240 Desa
Rencanya, setiap orang pendamping gizi nantinya bertugas pada satu Desa, berarti ada 240 Desa yang menjadi lokus pada 24 Kabupaten/Kota. “Mereka akan ditugaskan kurang lebih 7 bulan hingga bulan November dan Desember akan kita lakukan evaluasi,” katanya.
Pendamping Gizi nantinya akan bertugas untuk memberikan edukasi kepada keluarga pada 1000 Hari Pertama kehidupan. Dan memberikan paket intervensi gizi pada anak dan ibu hamil untuk Desa lokus stunting di 24 Kabupaten/Kota. Para pendamping gizi ini, juga akan mensosialisasikan perubahan perilaku pada remaja putri, ibu hamil dan ibu yang memiliki balita.
Baca Juga: Hadiri Bulan Bhakti KSN, Naoemi Octarina Bagikan 200 Paket Sembako
Upaya penurunan stunting ini pun menjadi fokus Plt. Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Yang senantiasa mendorong hadirnya sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik.
“Permasalahan stunting menjadi fokus bapak Plt Gubernur Sulsel, Bapak Andi Sudirman Sulaiman. Melalui program Aksi Stop Stunting, tahun 2022 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memberikan perhatian penurunan stunting di seluruh Kabupaten/Kota di Sulsel. Dengan menetapkan 240 desa yang menjadi lokus,” jelas Nurseha. (ar/*)