JAKARTA, NEWSURBAN.ID — Tujuh anggota KPU dan lima anggota Bawaslu periode 2022-2027 terpilih sama dengan pesan berantai yang beredar sebelumnya. Anggota KPU dan Bawaslu itu merupakan hasil fit and proper test di Komisi II DPR, Kamis dini hari. Pengambilan keputusan melalui proses musyawarah.
Mereka yang terpilih sebagai anggota KPU adalah Betty Epsilon Idroos, Hasyim Asya’ri, Mochamad Afifudin, Parsadaan Harahap, Yulianto Sudrajat, Idham Holik, August Mellaz.
Sementara itu, lima nama anggota Bawaslu terpilih periode 2022-2027, yakni Lolly Suhenty, Puadi, Rahmat Bagja, Totok Hariyono, dan Herwyn Jefler Hielsa Malonda,
Sebelum pengumuman, publik telah mengetahui nama-nama tersebut melalui pesan berantai. Pesan beranti yang beredar di kalangan wartawan pada Senin (14/2) lalu, berisi:
“Kesepakatan di partai koalisi per tadi malam:
KPU: Parsadaan Harahap (HMI/Golkar); Idham Holid ( HMI/Nasdem)
Betty (HMI/Nasdem); Augus Mellaz (non muslim/PDIP); Yulianto (GMNI/PDIP); Afif (PMII/PKB); Hasyim (Ansor/Gerindra). Sementara Bawaslu: Rahmat bagja (HMI/Golkar); Fuadi (HMI/Gerindra); Totok (GMNI/PDIP); Herwin (Non Muslim/Nasdem); Loli (PMII/PKB) Calon perempuan.”
Menanggapi kesamaan antara hasil dan pesan yang beredar, Wakil Ketua Komisi II DPR Junimart Girsang Junimart menyebutkan, hal itu hanyalah kebetulan.
“Jadi, kalau satu yang sama itu kan teka-teki, tebak-tebakan namanya itu. Boleh dong. Saya dapat berapa itu (pesan berantai), ada yang melenceng sama sekali,” kata Junimart di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (17/2/2022).
Kebetulan Sama Persis?
Kalau sama lanjut dia, itu kebetulan. “Kalau sama, ya, itu kebetulan saja sama. Boleh dong orang berhitung,” imbuhnya.
Politikus PDIP itu, membantah bahwa sejak awal ada kesepakatan di Komisi terkait siapa saja dipilih sebagai calon anggota KPU dan Bawaslu masa bakti 2022-2027. Ia memastikan pelaksanaan fit and proper test berjalan sesuai mekanisme.
“Jadi kalau di sebutkan sudah di plot dari awal, saya mengatakan nggak ada yang di plot di sana,” ujarnya.
Di ketahui, Komisi II DPR menyelesaikan fit and proper test calon anggota KPU dan Bawaslu periode 2022-2027, Kamis dini hari. Pengambilan keputusan dilakukan melalui proses musyawarah.
Junimart juga merespons kritik terkait hasil fit and proper test calon anggota KPU dan Bawaslu lantaran tidak memenuhi keterwakilan 30 persen perempuan di dua lembaga penyelenggara pemilu tersebut.
Dari nama anggota KPU dan Bawaslu terpilih, hanya ada dua perempuan, yakni Betty Epsilon Idroos sebagai anggota KPU terpilih dan Lolly Suhenty sebagai anggota Bawaslu.
“KPU itu kan perempuan ada satu. Bawaslu satu, keterwakilan di situ, gitu lho,” kata dia.
Keterwakilan Perempuan Jadi Sorotan
Tak hanya itu, Junimart juga mengatakan, hal tersebut terjadi lantaran pilihan calon perempuan yang disodorkan Tim Seleksi (Timsel) Calon Anggota KPU dan Bawaslu terlalu sedikit.
“Kita logika saja. Kalau di ajukan misalnya dari itu untuk KPU tiga perempuan. Masuk nggak 30 persen, misalnya masuk, apakah kami harus pilih tiga itu? kami kan tidak mau terjebak juga. Iya dong? Kami tidak mau terjebak juga,” kata Junimart.
Ia mengaku, Komisi II tetap harus objektif melihat keseluruhan calon yang ada.
“Kecuali lima yang di ajukan perempuan ke KPU, kami kan enak untuk, nyaman untuk menentukan. Tapi kalau tiga dari 14 sementara kami pilih tujuh, ini bagaimana? Apakah yang tiga harus kami loloskan? kita harus objektif juga lah menyikapi ini,” tuturnya.
Timsel kata dia, seharusnya mengajukan lebih banyak lagi calon perempuan untuk dilakukan fit and proper test di DPR.
“Kenapa tidak dari 14 (calon anggota KPU), tiga di ajukan perempuan, misalnya, boleh dong? Kan ratusan kemarin tuh, kenapa enggak lima? Kenapa harus tiga, atau dua? Jadi, kami jangan di benturkan kepada di lematis, di benturkan kepada hal-hal yang tidak benar,” pungkas Junimart. (bs/cr)
