JAKARTA, NEWSURBAN.ID — Gunung Merapi terpantau meluncurkan 17 kali awan panas pada Kamis (10/3). Ujung luncuran awan panas guguran (APG) paling jauh hingga di sisi tenggara bunker Kaliadem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), ada 17 awan panas guguran ke arah Kali Gendol pada 9 dan 10 Maret.
“Ujung luncuran APG teramati di sisi tenggara bungker Kaliadem,” kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida dalam keterangannya, Kamis (10/3).
Menurut Hanik, berdasarkan pantauan foto udara menggunakan drone, jarak luncur APG kali ini mencapai 4,9 km dari puncak Gunung Merapi.
Hanik juga mengatakan, pascarentetan APG ini, status Gunung Merapi masih berada di tingkat Siaga. Diketahui, status Siaga atau Level III ini mulai di tetapkan sejak November 2020 lalu.
Kendati demikian, Hanik mengingatkan masih ada potensi bahaya berupa guguran lava dan APG.
Rinciannya, di Kali Woro sejauh 3 km dari puncak, Kali Gendol sejauh 5 km dari puncak; Kali Boyong sejauh 5 km dari puncak, serta Kali Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh 7 km dari puncak.
“Sedangkan lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak Merapi,” ucap Hanik.
Karena itu, Hanik mengimbau masyarakat terkait bahaya lahar sebab musim hujan masih terjadi di wilayah DIY dan Jawa Tengah.
“Maka BPPTKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di puncak Merapi,” ujarnya. (bs/*)