MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Petugas ketertiban Perumda Pasar Makassar mengimbau pedagang Pasar Sentral Makassar taati aturan untuk cegah kemacetan.
Penegasasn itu, dalam rangka mengantisipasi pedagang musiman yang berjualan di area Pasar Sentral menjelang Hari Raya Idul Fitri. Untuk itu, petugas ketertiban Perumda Pasar Makassar turun melakukan pengawasan terhadap pedagang musiman, Rabu (20-04-2022).
Baca Juga: Perumda Pasar Makassar Gelar Percepatan Vaksinasi Booster Covid-19
Pengawasan ini, dilakukan untuk cegah kemacetan diarea pasar dan juga mesalah Kamtibmas yang kerap meresahkan warga atau pengunjung.
Salah satu staf Ketertiban, Muh. Jaenul mengatakan kegiatan pengawasan ini merupakan tugas rutin yang di lakukan oleh bagian Ketertiban dan Keindahan.
Baca Juga: PDAM Makassar – Perumda Pasar Siapkan Tandon Air Bersih di Sejumlah Pasar Tradisional
“Sebenarnya bentuk pengawasan seperti itu sudah menjadi tugas rutin kami di bagian ketertiban. Hanya untuk bulan Ramadhan ini lebih di perketat lagi guna mengantisipasi lonjakan pedagang yang dapat mengganggu arus lalu lintas,” Ujar mantan Kepala Unit Pasar Sental tahun 2012-2018.
Selain itu, untuk mengantisipasi kerawanan Kamtibmas. Yang juga kerap terjadi di bulan suci Ramadan.
Baca Juga: Cium Indikasi Spekulan Minyak Goreng, Tim BPTN Kemendag-Perumda Pasar Makassar Sepakat Lakukan Penelusuran
“Tugas kami melakukan pengawasan kepada seluruh pedagang musiman yang benjualan di depan area pasar dan mengimbau untuk tetap patuh protokol kesehatan Covid-19 di Pasar, sekaligus antisipasi kerawanan kamtibmas,” Lanjut Jaenul.
Untuk itu, kata dia pihaknya berkoordinasi bersama instansi terkait dalam hal ini Dinas Perhubungan Kota Makassar. Dan, Babinsa dan Bimmas setempat di wilayah Kelurahan Ende, Kecamatan Wajo, Kota Makassar.
Baca Juga: Perumda Pasar Segel 245 Kios di Pasar Sambung Jawa
Dari hasil pantauan di lokasi, pedagang musiman ini bermunculan dari pedagang Pasar Sentral Makassar lama yang punya lods di dalam pasar. Yang kemudian membuka lapak baru di luar area sentral dan sejumlah warga lain yang bermukim sekitaran sentral dan ikut membuka lapak. Namun, sejauh ini masih cukup terkendali. (cr/*)