InternasionalNews
Trending

Negara Anggota G7 Blokir Impor Minyak Mentah Rusia

JAKARTA, NEWSURBAN.ID — Anggota G7 blokir impor minyak mentah Rusia. Kesepakatan anggota G7 blokir impor minyak mentah Rusia, sebagai bagian dari sanksi invasi militernya ke Ukraina.

Selain memblokir impor minyak mentah rusia, mereka juga mengeluarkan pernyataan pedas. Mereka menuding Presiden Rusia Vladimir Putin tak memiliki rasa malu atas serangan militernya ke Ukraina.

Negara anggota G7 tersebut adalah Prancis, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).

Meskipun demikian, ketujuh negara kaya tersebut tidak merinci komitmen seperti apa yang mereka buat untuk menyingkirkan energi Rusia.

“Kami berkomitmen untuk menghapus ketergantungan kami pada energi Rusia, termasuk dengan menghapus atau melarang impor minyak Rusia,” terang pernyataan bersama G7 dilansir dari AFP, Senin (9/5).

Baca Juga: Larangan Uni Eropa Impor dari Rusia Picu Harga Minyak Mentah Naik

Ia juga mengatakan pihaknya melakukan sanksi itu secara tepat waktu dan teratur. “Kami memastikan bahwa kami melakukannya secara tepat waktu dan teratur, dengan cara memberikan waktu bagi dunia untuk mengamankan pasokan alternatif,” kutipan pernyataan bersama itu.

Sementara itu, AS menuturkan komitmen ini merupakan perkembangan penting untuk menekan Putin dengan melumpuhkan ekonomi Rusia.

“Ini akan menghantam keras arteri utama ekonomi Putin dan menghalangi pendapatan yang mereka butuhkan untuk mendanai perangnya,” tutur AS.

Baca Juga: Dampak Rusia Invasi Ukraina, Puluhan Perusahaan Kakap Ini Angkat Kaki dari Negeri Beruang Merah

Pernyataan bersama itu lahir saat G7 mengadakan pertemuan ketiga dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Sejauh ini, negara-negara Barat telah menunjukkan koordinasi erat terkait sanksi untuk Rusia, tetapi belum bergerak dengan kecepatan yang sama dalam hal menyetop minyak dan gas Rusia.

AS yang bukan konsumen utama minyak dan gas Rusia, telah melarang impor dari Negeri Beruang Merah. Masalahnya, dalam hal ini, Eropa lebih bergantung pada minyak Rusia. (bs/cr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button