JAKARTA, NEWSURBAN.ID — Sekertaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Abdul Hayat Gani, mengaku siap menjalankan apa yang menjadi amanah dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
“Kita di Sulsel ini sudah menjalankan sejak dulu apa yang disampaikan oleh Kementerian PAN RB. Change leader dan core values ASN sesuai panduan perilaku BerAKHLAK,” ungkap Abdul Hayat, usai mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas), Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (Forsesdasi), Selasa, 24 Mei 2022.
Baca Juga:Â Abdul Hayat Hadiri Peresmian Cetiya She Mien Fo Umat Buddha
Menurut Abdul Hayat, di Sulsel sendiri sudah menjalankan apa yang di bahas di Rakornas tersebut. Seperti merit sistem, Pemprov Sulsel sudah menjalankan lebih awal dari daerah lainnya.
“Ini kan sistem merit sudah di terapkan di Sulsel,” lanjut mantan Direktur Kemensos RI itu.
Untuk itu, Abdul Hayat akan segera mensosialisasikan arahan dari Kementrian PAN RB agar dapat terinternalisasi dengan baik kepada pemerintah kabupaten kota se-Sulsel.
“Tinggal bagaimana kita akan sosialisasikan kepada pemerintah kabupaten kota se-Sulsel, dan harapannya agar segera terinternalisasi dengan baik,” ungkapnya.
Baca Juga:Â Abdul Hayat Gani Apresiasi Kinerja KI Sulsel
Sebelumnya, Deputi Bidang SDM Aparatur, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Alex Denni, berharap seluruh Sekretaris Daerah Provinsi. Maupun kabupaten kota se-Indonesia bisa menjadi role medel bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) masing-masing di daerahnya. Apalagi, transformasi kinerja ASN terus di genjot untuk mempercepat terwujudnya ASN dan birokrasi berkelas dunia.
Untuk itu, pada lingkup ASN daerah, Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (Forsesdasi) memegang peran kunci. Sebagai pemimpin perubahan (change leader) guna memastikan transformasi dapat di implementasikan menyeluruh.
“Teman-teman sekretaris daerah baik provinsi, kabupaten, maupun kota merupakan change leader bagi ASN di daerah, tidak cukup hanya menjadi role model. Tetapi harus menjadi guardian bagi core values ASN sesuai panduan perilaku BerAKHLAK,” ujar Alex Denni di Rapat Kerja Nasional Forsesdasi di Jakarta, Senin, 23 Mei 2022.
Baca Juga:Â Abdul Hayat Serahkan LK Pemprov Sulsel Unaudited Tahun 2021 ke BPK
Menurut Alex Denni, pekerjaan rumah dalam rangka transformasi menyeluruh ASN masih sangat banyak. Pemerintah telah membagi fokus transformasi menjadi transformasi organisasi, transformasi SDM aparatur, dan transformasi sistem kerja.
Transformasi organisasi sendiri di lakukan dengan delayering eselonisasi dan membangun organisasi yang agile, fleksibel, dan kolaboratif. Sementara itu, transformasi sistem kerja di lakukan dengan pendekatan digitalisasi pelayanan publik dan digitalisasi proses bisnis pemerintah.
“Untuk transformasi SDM Aparatur, kami punya strategi 6P. Salah satu ‘P’nya adalah penguatan budaya kerja dengan landasan BerAKHLAK, –singkatan dari Beriorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif, serta employer branding bangga melayani bangsa,” tuturnya.
Baca Juga:Â Buka Forum OPD dan Program DP3AP2KB, Abdul Hayat: Forum Ini Jadi Wadah Seluruh Stakeholder
Sementara itu, Asisten Deputi Penguatan Budaya Kerja SDM Aparatur Kemenpan RB, Damayani Tyastianti, mengaku, fokus roadmap-dibagi menjadi tiga poin utama. Yakni sosialisasi dan internalisasi, aktivasi, dan penguatan.
“Tahun 2022 fokusnya adalah sosialisasi dan internalisasi budaya, sementara untuk tahun 2023 kita akan masuk pada tahap aktivasi. Harapannya pada 2024, budaya BerAKHLAK bisa masuk pada level penguatan atau bisa lebih cepat dengan kolaborasi bersama bapak atau ibu di Forsesdasi,” harapnya. (cr/*)