MetroNewsNusantaraParlemen
Trending

Dorong Pemuda Berkontribusi ke Daerah, Legislator Arkul Harap Anak Muda Ikut Sosialisasikan Perda Kepemudaan

MAKASSAR, NEWSURBAN.ID β€” Anggota DPRD Kota Makassar, Arifin Dg Kulle menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 Tahun 2019 tentang Kepemudaan (Perda Kepemudaan), di Hotel Whiz Prime Sudirman, Sabtu (18/6/2022).

Politikus Partai Demokra itu, menilai pemuda saat ini masih butuh edukasi. Di Makassar, kasus kriminalitas tercatat banyak dilakukan oleh para pemuda.

“Misalnya kasus begal dan kekerasan itu pelakunya kan banyak yang masih muda. Jadi ini makanya kita perlu sosialisasikan Perda ini,” ucap Arkul, sapaan akrabnya.

Baca Juga:Β Sosialisasi Perda, Arkul: Menjaga Lingkungan Hidup Sama Menjaga Bumi

Melalui perda tersebut, ia mendorong agar peserta kegiatan bisa lebih pro aktif dalam mensosialisasikan aturan ini ke masyakarat terkhusus pemuda. Dengan itu, pemuda lebih berkontribusi ke daerah.

“Perda ini sudah mengatur terkait bagaimana para pemuda bisa lebih berkontribusi lagi ke daerah dan mencegah hal yang tidak-tidak. Saya berharap pemuda pemudi ketika kita sampai di lingkungan ta, kita lagi sebagai corong pemerintah,” jelasnya.

“Sehingga apa yang di lakukan pemerintah dan anggota DPRD Makassar membuat sebuah peraturan itu betul-betul terserap sampai ke bawah,” tambah Anggota Fraksi Demokrat ini.

Baca Juga:Β Masyarakat Bayar Retribusi, Legislator Arkul Minta Pelayanan Persampahan Ditingkatkan

Sementara itu, Ketua LPM Mannuruki, Muh Ishak yang didapuk sebagai narasumber menyarankan agar pemuda mulai lebih aktif melakukan kegiatan positif. Misalnya mencari hal itu dalam organisasi.

“Cari organisasi yang memberi ruang dan manfaat. Atau silahkan membuat kegiatan dan bisa melaporkannya ke pemerintah setempat,” ujar Ishak.

Hal itu, kata dia, perlu menjadi perhatian pemuda. Sebab, saat ini kasus kekerasan yang melibatkan pemuda justru mencoreng nama baik Makassar.

Baca Juga:Β Pengawasan Indekos, Legislator Makassar Yahya Minta Peran Serta Masyarakat

“Apalagi di seminar, pemuda paling banyak dibahas itu karena ikut geng motor, perang kelompok. Banyak anak muda yang masuk segmentasi yang salah,” lanjutnya.

Terakhir, narasumber lainnya, Syahrir mengingatkan pemuda punya jiwa yang tangguh. Punya pendirian teguh dan mau terlibat dalam kegiatan positif.

“Kalau ada pemuda yang takut itu jadi tanda tanya. Jangan takut selama benar, maju. Itulah pemuda. Dan Kita harus berpikir secara logika karena pemuda ini cepat terpengaruh oleh perubahan ini,” tukasnya. (cr/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button