GOWA, NEWSURBAN.ID — Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo didampingi Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan meninjau produktivitas jagung dan padi di Desa Karebasse, Kecamatan Bontonompo, Minggu (26/6).
“Hari ini bersama Pak Mentan kunjungan melihat percontohan demplot tanaman jagung di Bontonompo, khusus di Desa Manjapai ada 5 hektar,” kata Adnan.
Adnan menjelaskan, proses demplot tanaman jagung di Kecamatan Bontonompo. Yaitu merupakan sebuah inovasi teknologi budidaya dalam rangka meningkatkan kualitas komoditas pertanian yang di tanam. Misalnya dengan proses ini tanaman jagung bisa memiliki tongkol dua atau lebih, jika dibandingkan selama ini tanaman jagung hanya memiliki satu tongkol.
Baca juga: Penerapan Teknologi Pertanian, Kamsina Harap Produksi Jagung di Gowa Semakin Meningkat
“Kalau tongkolnya semakin banyak pendapatan petani semakin bagus. Tentu ini menjadi sebuah cara untuk bisa meningkatkan perekonomian petani,” ungkapnya.
Lanjut Adnan, untuk proses awal inovasi demplot jagung garap sekitar 5 hektar (Ha). Jika berhasil maka akan kembangkan menjadi 100 Ha hingga 1000 Ha. Olehnya itu, ia berharap demplot jagung yang di Bontonompo ini berhasil dengan baik. Sehingga kedepan luasan lahannya bisa lebih di tingkatkan lagi dan mampu menambah pendapatan para petani.
“Kalau ini berhasil, Kabupaten Gowa bisa menjadi percontohan, sehingga kabupaten dan kota lainnya di Sulsel bisa belajar di sini sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani yang ada di Sulsel secara keseluruhan,” harapnya.
Baca juga: Mentan SYL Sebut Bone Pioner Lokomotif Pertanian Sulsel Karena Bisa Panen Jagung 4 Kali Setahun
Sementara, Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kementerian Pertanian akan selalu siap mendukung daerah dalam mengembankan pertanian. Menurutnya, pertanian adalah komoditi yang menjanjikan keuntungan bagi semua pihak.
“Pertanian ini menjadi makanan. Dia menjadi lapangan kerja, membackup ekonomi, dan itu menjadi pilihan kita kedepannya,” kata mantan Gubernur Sulsel dua periode ini.
Baca juga: Akademisi IPB Klaim Sejak 2019 Hingga Hari Ini Indonesia Tak Impor Beras Bulog
Apalagi kata Mentan SYL, pertanian di daerah dan Indonesia secara keseluruhan harus dapat terus tingkatkan. Terutama dalam menghadapi krisis pangan dunia.
“Kita berharap krisis pangan dunia tidak berpengaruh pada kita. Kita berharap seperti itu tapi kalau ada rembesannya masuk ke kita. Daya tahan kita kuat karena para bupati dan gubernur mempersiapkan pangan masing-masing,” harapnya. (JN/*)