MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar, melakukan pemasangan kamera pengawas atau CCTV di setiap resto dan rumah makan. Hal ini dilakukan untuk memastikan atau menghindari kebocoran pajak daerah.
“Kita melakukan pemantauan melalui CCTV ini, untuk memastikan pajak tidak mengalami kebocoran,” kata Kepala Bidang Pajak dan Retribusi Daerah Hariman dalam keterangannya, Jumat (1/7/2022).
Hariman menjelaskan ada 1200 wajib pajak resto di Makassar. Pihaknya juga menyebar tim uji petik memantau pengunjung yang datang berbelanja.
Baca juga: Di Tax Awards 2021, Danny Optimis Tingkatkan PAD Makassar Tahun 2022
“Kita cocokan data minimal ada data pembanding berapa mereka laporkan dan sistem online. Berapa yang dia setor berapa pengunjung perhari kita lihat,” jelasnya.
Saat ini ada 31 tim ujo petik Bapenda Makassar melakukan pengawasan keseluruhan rumah makan dan resto. Hasilnya PAD Makassar mengalami kenaikan.
“Di omzet laporan perhari di cocokan dengan jumlah data termasuk uji petik kita ada yang curigai kita pasang orang di situ,” paparnya.
“Dua Minggu lalu ada 20 itu ada kenaikan uji petik itu ada ratusan juta,” meneruskan.
Sementara itu Kepala Bapenda Kota Makassar Firman Hamid Paggara mengatakan pemasangan cctv sebagai upaya untuk meningkatkan PAD Pajak di Makassar.
Baca juga: Peningkatan PAD, Pemkot Makassar Melalui Bapenda Gelar Sosialisasi Pajak Daerah
“Kami bersepakat untuk memasang kan CCTV. yang pertama untuk melihat jumlah pengunjung yang datang, apakah sesuai dengan pajak yang mereka bayarkan,” kata Firman.
Ada 4 resto saat ini yang melakukan pemasangan CCTV sebagai tahap awal. Mulai dari Warung Pallubasa hingga rumah makan mie kering.
“Tempat-tempat restoran dan rumah makan di kota Makassar merupakan salah satu langkah awal yang pernah digaungkan oleh Wali Kota Makassar dengan mengantisipasi kebocoran PAD Utamanya di restoran,” jelasnya.
Baca juga: Merespons Temuan BPK, Bapenda Makassar Bubarkan Laskar Pajak
Lebih lanjut, Firman juga menegaskan CCTV juga melakukan untuk memantau protokol kesehatan. Mengigat program Makassar Recover masih terus jalankan.
“Kebetulan itu hari saya koordinator adaptasi sosial. Salah satu fungsinya untuk masyarakat walau pun setelah pandemi ini tetap menegakkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak,” tutupnya. (*)