MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Seluruh jemaah haji dari 8 Provinsi di Bagian Timur Indinesia yang diberangkatkan ke Arab Saudi melalui Embarkasi Makassar dalam19 kelompok terbang (kloter) telah tiba kembali di Tanah Air, Sabtu 12 Agustus 2022.
Kloter terakhir yang tiba di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar dengan pesawat Garuda Airways GA1912 ini. Adalah kloter 19 yang mengangkut jemaah asal Kab. Jeneponto sebanyak 157 jemaah, Makassar 1, dan Sidrap 9 jemaah.
Tercatat total jumlah jemaaj haji yang diberangkatkan ke Arab Saudi sebanyak 7230 orang, dan yang kembali ke Tanah Air 7.224 jemaah, sebagaimana disampaikan Kabid PHU Ikbal Ismail dalam laporannya pada prosesi penerimaan dan penyerahan kloter 19 ke Pemerintah Daerah masing-masing yang digelar di aula Arafah Asrama Haji Makassar.
Baca Juga : Anti Mager, Gubernur Andi Sudirman Berikan Motor Anak Yatim
“PPIH Embarkasi Makassar mencatat dalam pelaksanaan haji kali ini tiga orang meninggal dunia. Yaitu dua orang asal Provinsi Maluku Utara dan satu orang dari Provinsi Maluku. Serta tiga lainnya masih tinggal di Arab Saudi karena menjalani perawatan di rumah sakit,” ucap Ikbal Ismail.
Sementara Direktur Pengelolah Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Terpadu Kemenag RI, Jaja Jailani mengungkapkan bahwa berdasarkan pengakuan dari jemaah haji yang telah tiba di Tana Air, pelaksanaan haji tahun ini berjalan lancar dan pelayanan kepada jemaah sangat baik.
“Alhamdulilah rangkaian pelaksanaa ibadah haji mulai proses perencanaan, pelaksaan, pemberangkatan dan pelaksanaan ibadah di Saudi Arabia hingga pemberangkatan kembali ke Tanah Air berjalan lancar. Kita Banyak mendapat apresiasi dari jemaah yang di sampaikan kepada kami. Mulai dari hotelnya, bus Shalawat dan konsumsinya,” urai Jaja Jailani.
Jaja kemudian menyampaikan pesan kepada seluruh jemaah yang baru tiba dari Tanah Suci agar ibadahnya tetap di pelihara. Bertutur kata dengan kalimat yang menyejukan serta kepedulian sosialnya harus terus di tingaktan.
“Itulah haji mabrur, dan menurut Quraish Shihab, haji mabrur bukan terletak pada tanggal 9,10,11,12 dan 13. Tetapi bagaimana menjaga spirit yang di dapat di Tanah Suci kita implementasikan. Kita laksanakan terus di rumah dengan lebih sempurna lagi,” imbaunya.
Baca Juga : Antusiasme Warga Ikuti Pemeriksaan Kesehatan Gratis oleh Pemprov Sulsel – IKA Unhas
Di tambahkan, setelah selesai pelaksanaan haji 2022 ini. Kemenag RI masih menunggu kepastian dari Kerajaan Arab Saudi soal kuota tahun 2023. Tak hanya itu, kata Jaja, Kemenag RI juga menunggu informasi untuk melakukan perhitungan besaran Biaya Pelaksanaan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2023.
“Kita lihat nanti bagaimana informasi dari Arab Saudi, di mana biaya Masyair tahun ini yang menyebabkan kenaikkan cukup signifikan per jemaah bisa Rp16 juta. Adapun untuk tahun 2023, karena kuota kita belum di umumkan dan bagaimana apakah pengelolaannya sama dengan 2022 ini atau ada perbedaan. Kita masih menunggu dan berharap pelaksanaan haji 2023 kuota bisa kembali normal sehingga daftar tunggu haji akan semakin pendek,” pungkasnya. (AB)