News

Rudianto Lallo Ajak Mahasiswa Tidak Anti Politik

MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo ajak mahasiswa tidak anti politik. Hal ini ia sampaikan saat memberikan kuliah umum kepada puluhan mahasiswa S1 dan S2 Fakultas Ilmu Politik (Fisip) Universitas Hasanuddin Makassar.

Tema kuliah umum yang disampaikan “Peran Generasi Milenial dalam Mewujudkan Politik yang Cerdas”, Senin 10/10/2022, di Kampus Unhas Makassar.

BEM Fisip UNHAS menggelar kegiatan ini bekerjasama dengan UKM Prisma. Kegiatan ini , merupakan program rutin dengan menghadirkan tokoh politik untuk mendorong mahasiswa tidak anti politik. Tidak hanya menerima teori, tapi juga harus mengetahui prakteknya.

Baca Juga: Rudianto Lallo Apresiasi Aksi Sosial IKA SMP 22 Makassar pada Reuni Akbar

Dalam kesempatan ini, Politisi NasDem itu mengajak kepada seluruh Mahasiswa Fisip Unhas turut serta dalam memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat agar tidak anti politik. Tidak memilih diam ataupun golongan putih (golput) saat pemilihan di laksanakan baik legislatif atau eksekutif.

“Tema Peran Generasi Milenial dalam Mewujudkan Politik yang Cerdas ini sangat bagus. Saat ini masih banyak masyarakat di sekeliling kita anti politik. Tidak ingin menyalurkan hak suaranya karena mereka menganggap tak berpengaruh terhadapan kehidupannya,” tutur pemilik tagline Anak Rakyat itu.

Karena itu Rudianto Lallo mendorong Mahasiswa mengedukasi, menyadarkan mereka. Agar jangan di saat terdapat kebijakan pemerintah yang-dianggap menyengsarakan rakyat, memberatkan, barulah bersuara. Padahal seyogyanga saat pemilihan berlangsung disitulah hak politik-disalurkan memilih pemimpin yang benar-benar memperjuangkan aspirasi rakyat.

Baca Juga: Rudianto Lallo Ingatkan Mahasiswa Tak Lupakan Tanggungjawabnya, Terus Belajar!

“Rakyat terkadang kurang memahami, bahwa seluruh aspek dalam bernegara-ditentukan dalam pokitik. Jangan di saat resah, harga bahan bakar minyak, sembako melambung tinggi baru ada protes. Itu sudah terlambat,” kata Rudianto Lallo.

Ia juga menantang seluruh mahasiswa agar tidak hanya hebat dalam memahami terori politik. Menurut dia, semua terori yang-didaptakan tidak ada artinya jika tidak bisa di praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Paling tidak Mahasiswa menjadi contoh yang baik, menyalurkan hak pilihnya. Dan mengajak sekiling untuk memilih pemimpin,” ucap alumni Fakultas Hukum Unhas ini.

Baca Juga: Ratusan Mahasiswa Baru Universitas Handayani Kuliah Umum, Ketua DPRD Rudianto Lallo Hadir Memberi Motivasi

Legislator dua periode itu juga menyampaikan problematika politik uang yang menjadi budaya dan mengakar pada setiap pemilihan. Saat ini, masyarakat cenderung memilik kandidat yang memiliki materi alias uang-dibandingkan prestasinya, atau jejak pengabdiannya di masyarakat.

“ini yang miris, mau jadi Wali Kota, Gubernur, yang di pertanyakan ada ji kah uangnya. Bukan di mana pengabdian sebelumnya, apa prestasinya apa kebijakannya yang menguntungkan rakyat. Problem uang ini sangat mencederai proses demokrasi, Di sinilah peran adek-adek mahasiswa Sospol unhas mengedukasi. Memilih pemimpin yang dapat mengawal aspirasi rakyat,” tutur Ketua DPRD Kota Makassar itu.

Ia juga menyampaikan perkembangan politik uang di masyarakat khusus di Pileg. Pada 2014 disebut siri na pacce, dalam artian tanpa uang tetap di pilih. Hal itu berubah drastis di pileg 2019, yaitu sibi napacce artinya ada uang kamu di pilih.

Baca Juga: Ketua DPRD Rudianto Lallo Apresiasi Inisiatif Warga BPH Serahkan PSU ke Pemkot Makassar

“Ini di 2024 mendatang pacemi punna sibi (tidak bisa di pilih kalau cuma uang 100 ribu). Ini sangat membahayakan demokrasi, lagi-lagi mahasiswa harus mengedukasi masyarakat,” ajak Rudianto Lallo.

Ketua Dewan Pendidikan Makassar itu juga kawatir lembaga pemerintahan kedepannya di isi oleh yang tidak punya disiplin ilmu pemerintahan dan politik yang matang. Karena dampak dari politik uang. Hal itu, di sebut dapat mengganggu stabilitas pemerintahan dan dapat mempengaruhi pendidikan. Sebab baik sebagai legislatif ataupun eksekutif di berikan amanah sebagai penyelenggara pemerintah.

“Mereka yang mengambil keputusan, jadi kalau keputusannya asal-asalan, maka semuanya bisa berdampak buruk. Jadi jika adek-asek cuek, tidak mau terjun langsung ke dunia politik, siapa lagi yang mau di harapkan,” ucap Rudianto Lallo.

Baca Juga: Rudianto Lallo Dukung Atlet PSHT Berkiprah di Tingkat Nasional

Sementara itu dekan Fisip Unhas, Dr. Phil Sukri mengataka untuk menjadi pemilih yang cerdas, tidak boleh berdiri sendiri. Harus di sertai dengan adanya lembaga/instutusi yang berintegritas.

“Adanya pemilih cerdas tidak lepas dari integritasnya lembaga pemilu. Penyelenggara yang baik maka demokrasi yang kita nanntikan, aman, adil, makmur terwujud,” kata Rudianto Lallo. (#)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button