MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Moh Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto) meraih penghargaan Tim Pengendali Inflasi Daerah (Penghargaan TPID Award 2022) Bank Indonesia.
Hal itu,disampaikan langsung Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan Causa Iman Karana, saat High Level Meeting TPID Pemprov Sulsel, di Hotel Claro, Selasa (11/10/2022). Kegiatan ini,dihadiri seluruh bupati dan wali kota se-Sulsel.
Kota Makassar meraih TPID Award 2022 kategori Kota Indeks Harga Konsumen (IHK) bersama Kota Parepare. Sedangkan kategori Kota Non-IHK diraih Kabupaten Pangkep dan Selayar.
Baca Juga: Wali Kota Danny Gunakan Ojek Online Maxim Hadiri Kegiatan TPID pada Pekan 4 Ojol Day
Sementara tingkat provinsi di raih oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel).
“Sebagai daerah yang mendapatkan penghargaan TPID Award 2022, Pemprov Sulsel, Kota Makassar, Parepare. Kabupaten Pangkep, dan Selayar, akan mendapat tambahan DID 2023,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan Causa Iman Karana.
Ia menyebutkan tambahan DID 2023 mendatang diharapkan bisa-digunakan untuk mengoptimalkan program pengendalian inflasi di daerah masing-masing.
Baca Juga: Antisipasi Dampak Banjir di Makassar, Danny Imbau Camat Perhatikan Drainase
Di bawah kepemimpinan Danny Pomanto, Pemkot Makassar terus melahirkan inovasi sebagai upaya untuk mengendalikan kenaikan inflasi. Salah satunya melalui program Ojol Day setiap Selasa dan penanaman komoditi pangan di lorong wisata.
Danny Pomanto menyampaikan lewat program Ojol Day, ia mengajak ASN lingkup Pemkot Makassar untuk mengendalikan inflasi dengan mengurangi penggunaan BBM.
Sedangkan di lorong wisata, kata Danny Pomanto, pemerintah kota melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) telah menanam berbagai komoditas pangan.
Baca Juga: Wali Kota Danny dan Gubernur Ganjar Panen Cabai dan Ikan Nila di Lorong Wisata Sydney
Di antaranya, cabai, tomat, kangkung, sawi, pakcoy, selada, padi, hingga bawang merah dan bawang putih.
Bahkan di lorong wisata juga sudah berkembang dengan adanya budidaya ikan lele, ikan nila, dan lobster air tawar. Yang di kelola masyarakat setempat.
“Kota Makassar menjalankan berbagai upaya untuk menekan laju inflasi. Program lorong wisata salah satunya, kita tanam cabai, padi, hingga bawang merah sebagai upaya pengendalian inflasi,” kata Danny Pomanto.
Baca Juga: Puji Program Pengendalian Inflasi di Lorong Wisata, Ganjar Pranowo: Patut Kita Contoh!
Selain itu, pemerintah kota juga sudah memiliki mobil pengendali inflasi yang-dioperasikan sejak 2018 lalu. Ke depan, mobil ini gencar melakukan operasi pasar di berbagai moment.
“Kita sangat berharap langkah-langkah strategis ini dapat membantu pemerintah menekan laju inflasi. Dan kita juga harap program lorong wisata ini bisa menjadi percontohan secara nasional,” tutup Danny. (#)