Bersama Mensos dan Gubernur Sulsel, Wabup Gowa Pantau Titik Longsor di Parangloe
GOWA, NEWSURBAN.ID — Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni bersama Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Risma Harini dan Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman meninjau langsung titik longsor di Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe, Sabtu (19/11).
Abd Rauf mengatakan, kedatangan Mensos Tri Risma untuk melihat langsung kondisi titik longsor di Kecamatan Parangloe yang menelan korban jiwa.
“Hari ini saya mendampingi Ibu Mensos meninjau longsor sekaligus memberikan bantuan dan santunan kepada keluarga korban. Sejauh ini ada korban tujuh orang, dan satunya belum ditemukan,” kata Wabup Gowa ini.
Baca juga: Hari Ketiga, Tim Sar Gabungan Kembali Temukan Korban Tanah Longsor di Parangloe Gowa
Dirinya juga menyampaikan terimakasih kepada Mensos RI atas kedatangannya ke Kabupaten Gowa dan melihat langsung titik longsor. Kedatangannya menyapa keluarga korban yang sekaligus memberikan bantuan tentunya akan memberikan semangat bagi para korban.
“Tadi Ibu Menteri Sosial juga memberikan santunan kepada ahli waris korban longsor sebanyak lima orang warga Gowa dan dua warga Sinjai. Kemudian paket sembako, paket permainan anak dan logistik lainnya,” ungkapnya.
Kr Kio sapaan Wakil Bupati Gowa menyebutkan, Mensos RI meminta Pemerintah Kabupaten Gowa bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk segera melakukan penanganan agar tidak terjadi longsor susulan.
Baca juga: Tanah Longsor di Gowa Timpa Mobil Melintas, Basarnas Sulsel Kerahkan Tim Lakukan Pencarian
“Ibu Mensos meminta kepada saya bersama Pak Gubernur Sulsel untuk membendung aliran sungai yang ada di atas bukit. Supaya tidak langsung turun dengan cara tradisional dari bambu agar bisa menahan air agar tidak meluap turun sehingga tidak terjadi longsor,” tambahnya.
Sementara itu, Mensos RI, Tri Risma Harini mengatakan, lokasi longsor ini memang harus melakukan penanganan dengan mengendalikan aliran air dari atas bukit.
“Jalan satu-satunya yaitu airnya kita tahan. Apalagi kata bapak 2abup tadi kalau di atas bukit tersebut ada sungai. Jadi sungai inilah yang kita perdalam untuk menahan laju air karena kalau air itu tumpah ke bawah ini semakin kencang,” ujarnya.
Salah satunya kata mantan Walikota Surabaya ini adalah dengan cara membendung aliran air menggunakan bambu. Menurutnya, cara ini cukup efektif dan tidak membutuhkan anggaran besar.
Baca juga: Pemkab Gowa Turunkan Tim Siaga Bencana untuk Salurkan Bantuan Korban Banjir
“Ada cara yang tradisional dan tidak membutuh modal yang tidak besar dan ini pernah dilakukan oleh para nenek moyang terdahulu. Jadi kalau kita lakukan dengan kearifan lokal saya pikir lebih baik dari pada kita buat proyek-proyek yang menghabiskan uang banyak,” jelasnya.
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengaku akan menindaklanjuti usulan Mensos RI. Pemerintah Provinsi Sulsel akan mengawal terus penanganan longsor di Kecamatan Parangloe ini, termasuk pencarian korban yang hingga saat ini masih ada yang belum ditemukan.
“Pokoknya kami akan mengawal sampai selesai dan untuk korban yang belum-ditemukan kita tetap akan melakukan pencarian. Selain itu kami akan menindaklanjuti usulan Ibu Mensos terkait penanganan yang akan dilakukan agar air tidak deras kebawah,” tandasnya.
Baca juga: Kunjungi Pengungsi Korban Gempa Pasaman Barat, Mensos Risma Akan Buat Lumbung Sosial
Sebelum menerima kunjungan Menteri Sosial RI dan Gubernur Sulsel. Wakil Bupati Gowa memimpin Apel Siaga Bencana di Posko Bencana Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe.
Adapun bantuan yang serahkan antara lain. Santunan kepada ahli waris korban longsor sebanyak 7 orang masing-masing senilai Rp 15 juta. Paket sembako, paket permainan anak dan paket logistik senilai Rp123.155.150,-.
Makanan siap saji A2022 400 paket, makanan anak 2022 80 Paket. Kasur 50 lembar, matras 50 lembar, dan tenda gulung 20 lembar.
Ada juga sandang dewasa 100 paket sandang bayi 50 paket. Pampers bayi 30 paket, selimut 50 lembar, pembalut wanita 50 paket. Serta family kit A 2022 30 paket dan kids ware A2022 30 paket. (JN/*)