QATAR, NEWSURBAN.ID — Amerika Serikat menghapus Simbol Lapaz Allah di Bendera Iran. Atas insiden itu, Federasi Sepak Bola Iran mengingatkan FIFA untuk berani menegur AS, yang kedapatan menghapus simbol Islam (simbol lafaz Allah di bendera Iran) yang-diunggah melalui media sosial.
Perseteruan tersebut masih terjadi jelang laga kedua tim bentrok di matchday ketiga Grup B Piala Dunia 2022, Rabu (30/11) pukul 02.00 dini hari WIB.
Mengutip The Guardian, Iran menuntut lawan mereka menerima larangan 10 pertandingan karena “menyinggung martabat” negara mereka. Meskipun, AS telah mengembalikan visual bendera Iran secara sempurna.
Baca Juga: Piala Dunia 2022: Gol Pembuka, Korban Pertama VAR
AS sebelumnya, beralasan menghapus simbol berbentuk frase Allah itu sebagai bentuk dukungan untuk pengunjuk rasa di Iran. Tak cuma itu, AS berdalih hal itu mereka lakukan sekaligus menunjukkan dukungan bagi perempuan di Iran yang memperjuangkan hak asasi manusia.
Federasi sepak bola Iran telah menyampaikan protes kepada komite etik FIFA. Mereka mengatakan AS tidak menghormati bendera nasional Republik Islam Iran yang telah diresmikan sejak 1980 tersebut.
Lambang tersebut,dirancang oleh Hamid Nadimi. Dan secara resmi di setujui oleh Ayatollah Ruhollah Khomenei, pendiri Republik Islam Iran pada, 9 Mei 1980.
“Menurut pasal 13 aturan FIFA, siapa pun yang menyinggung martabat atau integritas suatu negara. Seseorang atau sekelompok orang akan-dikenai sanksi skorsing. Sanksi, setidaknya sepuluh pertandingan atau periode tertentu. Atau tindakan sanksi di sipliner lain yang sesuai,” ungkap Federasi Sepak Bola Iran melalui penasihat hukumnya.
Baa Juga: Phinisi Hospitality Tawarkan Paket Nobar Piala Dunia FIFA 2022
Federasi AS, ungkapnya, telah “menghapus simbol Allah” dari bendera Iran. Simbol itu,diketahui di susun melalui empat kurva/bentuk sabit dan pedang. Simbol itu mengisyaratkan tentang kemuliaan syahid dan menegaskan keimanan “Tidak ada Tuhan selain Allah. ”
Sementara itu, FIFA menolak untuk berkomentar, tetapi sejumlah sumber menyebut sanksi untuk AS agak sulit di terapkan.
Terkait dengan laga Iran vs AS nanti malam, 48 jam sebelum pertandingan di mulai. Otoritas Qatar dan FIFA masih menolak untuk memberikan jaminan bahwa pendukung Iran yang memprotes hak asasi manusia tidak akan-dilarang. Oleh penjaga keamanan untuk mengenakan kaus bertuliskan “Woman, Life, Freedom”.
Baca Juga: Jersey Ori Juara DuniaDikoleksi, Dipamerkan di Nobar World Cup 2022 Swiss-Belinn Panakkukang
Kalimat itu menjadi seruan bagi pengunjuk rasa mendukung peristiwa seorang wanita Kurdi-Iran berusia 22 tahun, Mahsa Amini. Yang meninggal di rumah sakit usai berada di dalam tahanan polisi. Seperti di ketahui, aksi protes di Iran telah menewaskan sedikitnya 450 orang. Dan lebih dari 18 ribu orang di tangkap. Menurut Aktivis Hak Asasi Manusia di Iran, sebuah kelompok advokasi setelah demonstrasi. (*)