JAKARTA, NEWSURBAN.ID — Lewat cuitan Platformer, perusahaan Amazon berencana kembali beriklan di Twitter. Cuitan Platformer tayang pada Sabtu, 3 Desember 2022.
Cuitan tersebut berisi rencana biaya pasang iklan perusahaan besutan Jeff Bezos sebesar USD100 juta per tahun (sekitar Rp1,5 triliun). Rencana ini berjalan sembari menunggu beberapa perubahan keamanan pada platform iklan Twitter.
Tetapi, Reuters melaporkan, baik Amazon maupun Twitter, tidak menanggapi permintaan komentar atas isu tersebut.
Baca Juga: Menganggap Tak Mampu Beri Informasi Akun Palsu, Elon Musk Batal Beli Twitter USD44 Miliar
Sebelumnya sejumlah perusahaan besar menghentikan sementara iklan di Twitter. Sejumlah perusahaan, seperti, GM, Audi, Pfizer, General Mills, Volkswagen, mengantisipasi potensi perubahan kebijakan Twitter sejak berada di tangan Elon Musk, pemilik baru Twitter.
Tak hanya itu, IPG, salah satu perusahaan periklanan terbesar merekomendasikan kliennya untuk tidak mengeluarkan dana di Twitter.
Namun, Musk memohon pada para pengiklan untuk tetap menggunakan platformnya. Ia ingin di beri kesempatan untuk mengembangkan dan menambah fitur agar pengiklan tidak khawatir terhadap dampak moderasi konten Twitter nantinya.
Baca Juga: Perluas Cakupan Layanan, Amazon Akan Tanggung Biaya Perjalanan Karyawan di AS untuk Aborsi
“Saya mengerti jika orang ingin memberikan waktu sebentar dan melihat bagaimana segala sesuatunya berubah. Tapi sungguh, cara terbaik untuk melihat bagaimana segala sesuatunya berubah dan berkembang adalah dengan menggunakan Twitter,” terang Musk mengutip CNN, Kamis (10/11).
Namun, Musk memohon pada para pengiklan untuk tetap menggunakan platformnya. Ia ingin diberi kesempatan untuk mengembangkan dan menambah fitur agar pengiklan tidak khawatir terhadap dampak moderasi konten Twitter nantinya.
“Saya mengerti jika orang ingin memberikan waktu sebentar dan melihat bagaimana segala sesuatunya berubah. Tapi sungguh, cara terbaik untuk melihat bagaimana segala sesuatunya berubah dan berkembang adalah dengan menggunakan Twitter,” terang Musk, Kamis (10/11).
Baca Juga: Elon Musk Bakal Di tuntut Balik Buntut Pembatalan Kesepakatan Pembelian Twitter USD44 Miliar
Harus di akui, tingkah polah Musk memicu kontroversi sejak menguasai Twitter. ia pasang biaya berlangganan USD8 per bulan (sekitar Rp61 ribu) buat yang ingin punya centang biru.
Belum lama ini, ia menciptakan terobosan dengan meluncurkan centang emas dan abu-abu.
“Centang emas untuk perusahaan, centang abu-abu untuk pemerintah, biru untuk individu (baik selebriti atau bukan) dan semua akun terverifikasi akan-diautentikasi secara manual sebelum centang di aktifkan,” ujar Musk dalam cuitannya. (*)