GOWA, NEWSURBAN.ID – Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan memimpin pertemuan antara Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan dan Kabupaten Gowa dengan Pimpinan Bab Kesucian dalam hal ini Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah.
Pertemuan yang berlangsung di Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah di Kelurahan Romanglompoa, Kecamatan Bontomarannu, ini juga di hadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Gowa.
Adnan mengatakan, kedatangan jajaran Pemerintah Kabupaten Gowa bersama Forkopimda dan MUI untuk bersilaturahmi sekaligus mendengarkan penjelasan pimpinan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah terkait paham yang di ajarkan.
“Kita ingin mendengarkan secara langsung terkait ajaran-ajaran yang berlaku di yayasan, apakah yang di ajarkan sesuai dengan ajaran Islam yang sesungguhnya atau seperti apa,” kata Adnan di sela memimpin pertemuan, Selasa (10/1).
Baca Juga : Begini Cerita Kronologi Ketua KPK Tangkap Gubernur Papua Lukas Enembe
Adnan menjelaskan bahwa dalam pertemuan ini terjadi dialog yang sangat alot antara MUI dan pihak Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah. Selain itu juga dalam pertemuan tersebut terjadi kesepakatan di mana pihak yayasan siap untuk di bina oleh MUI terhadap ajaran-ajaran yang selama ini di anggap melenceng dari ajaran Islam.
“Kita akan meminta MUI provinsi maupun kabupaten untuk bisa melakukan sebuah perencanaan dalam rangka pembinaan kepada bab kesucian atau Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah Kabupaten Gowa ini,” ungkapnya.
Orang nomor satu di Gowa ini menyampaikan terimakasih atas keterbukaan pihak Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah, termasuk kesiapannya dalam hal pembinaan.
“Pemerintah daerah sangat berkepentingan terhadap semua proses yang berjalan di wilayahnya. Tujuannya tidak lain untuk menghadirkan kedamaian, ketentraman dan kesejukan di daerahnya,” terangnya.
Selain itu, Adnan juga berharap pihak Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah untuk segera mengurus kelengkapan administrasi pendirian bangunan maupun administrasi pendirian yayasan di Kementerian Agama.
“Karena cukup banyak orang yang berada di yayasan ini dan itu merupakan tanggung jawab kita semuanya. Sehingga tadi kita mengambil kesimpulan kalau ada yang bengkok kita akan luruskan. Bukan yang bengkok itu kita justru patahkan tapi yang bengkok itu kita akan luruskan. Sehingga semuanya berjalan sesuai dengan aturan dan kaidah yang ada,” ungkap orang nomor satu di Gowa ini.
Pimpinan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah, Wayang Hadi Kusumo mengaku sangat terbuka dan siap menerima pembinaan maupun bimbingan jika apa yang di pahami dan di ajarkan tidak sesuai dengan ajaran agama Islam dan di anggap sesat. Bahkan dirinya mengaku bersyukur jika pihak MUI siap datang setiap hari mengajarkan hal-hal Islam yang sebenar-benarnya.
Baca Juga : Ketua DPRD Rudianto Lallo Mulai Pasang Kuda-kuda Maju Pilkada Makassar 2024
“Kepada bapak-bapak yang mau memberikan bimbingan kepada kami. Yang mau memberikan tausiyah ataupun nasihat-nasihat kepada kami yang di tuduh sesat, kami sangat terbuka. Sebagaimana yang di sampaikan Bapak Bupati Gowa, yang bengkok itu jangan di patahkan. Yang bodoh itu jangan di bodoh-bodohkan lagi, luruskan yang bengkok. Kesalahan itu boleh di maafkan dan dosa itu boleh di ampuni,” ucapnya.
Sekretaris MUI Sulsel, Prof KH Muammar Bakry juga mengaku siap untuk melakukan pembinaan kepada paham Bab Kesucian ini. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar ini juga menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Gowa yang telah memfasilitasi silaturahmi tersebut.
“Kami mengapresiasi langkah-langkah yang di lakukan Bapak Bupati Gowa untuk bersilaturahmi. Saya lebih apresiasi lagi kalau pimpinan yayasan membuka diri, kalau perlu MUI kesini memberikan pembinaan. Kami akan lakukan, agar betul-betul ini terjalin bagaimana supaya pengetahuan tentang Islam itu jelas,” tegasnya.(#)