NewsNusantaraPendidikanSulteng

Asisten III Pemkot Palu Tutup Acara Gebyar Hardiknas 2022

PALU, NEWSURBAN.ID — Wali Kota Palu, di wakili Asisten III bidang Administrasi Umum Setda Kota Palu Imran, menutup Gebyar Hardiknas 2022, Kamis, 19 Mei.

Kegiatan yang di selenggarakan dalam rangka memperingati Hardiknas tersebut, berpusat di halaman kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palu.

Asisten III yang membacakan sambutan tertulis Wali Kota mengapresiasi Disdikbud Kota Palu yang telah menginisiasi pelaksanaan Gebyar Hardiknas 2022.

Baca Juga: Hadianto Rasyid Minta Pengurus MKKS SMP Kota Palu Berperan Aktif Majukan Pendidikan

“Sehingga melalui kegiatan ini, kita dapat memeriahkan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei setiap tahunnya,” katanya.

Ia mengatakan selama dua tahun terakhir, banyak sekali tantangan yang harus kita hadapi bersama. Yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya yakni Pandemi Covid-19.

Baca Juga: Wakil Wali Kota dr. Reny Klaim Kota Palu Mengalami Peningkatan IPM Tertinggi

“Bahkan, kita mungkin tidak pernah membayangkan bahwa kita semua dapat mengatasinya,” lanjutnya.

Menurutnya hari ini, adalah bukti. Bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuk mencoba.

Baca Juga: Apel Perdana Pasca Libur, Wawali Palu Ingatkan Pegawai Tetap Taat Prokes

Ia mengungkapkan bahwa Sumber Daya Manusia di Kota Palu merupakan suatu bagian penting yang-didorong oleh Wali Kota Palu dalam 53 program kerjanya.

“Kita mendorong magang kepada semua guru berprestasi. Kemudian siswa-siswa yang tidak mampu, kita berikan ruang masuk sekolah,” ungkapnya.

Baca Juga: Wali Kota Hadi Minta Disdik Terus Tingkatkan Kualitas Kepsek dan Guru

Selain itu, Asisten Imran juga mengatakan Kurikulum Merdeka, yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran.

Kini Kurikulum Merdeka, katanya sudah di terapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia.

“Itu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan,” ungkapnya. (ysf/)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button