MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Kepala Bidang Statistik Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan (Dinas Kominfo-SP Sulsel), Fitra menerima audiensi perwakilan World Agroforestry atau International Centre for Research in Agroforestry (ICRAF) di ruang kerjanya, Kamis (16/02/2023).
ICRAF merupakan salah satu lembaga penelitian internasional yang berada di bawah arahan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Republik Indonesia yang bergerak dalam bidang ketahanan pangan, pertanian, dan kehutanan (Consortium Group of International Agricultural Research – CGIAR).
ICRAF berencana akan memulai Proyek Sustainable Landscapes for Climate Resilient Livelihoods (Land4Lives) terkait tata kelola pemerintahan sebagai dukungan terhadap penghidupan berketahanan iklim dan ketahanan pangan untuk masyarakat rentan, terutama perempuan dan anak perempuan. Provinsi Sulawesi Selatan menjadi salah satu lokasinya.
Baca Juga: Gubernur Sulsel Raih Penghargaan atas Pelestarian Bahasa Daerah
Pada kunjungan itu, perwakilan ICRAF, Syahrir menyampaikan untuk program Land4Lives, pihaknya mendapat mandat dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas. Untuk melakukan pendampingan di Provinsi Sulawesi Selatan, salah satunya terkait Satu Data.
“Rencananya kami akan melakukan evaluasi RPJPD di Provinsi Sulawesi Selatan. Untuk evaluasi itu, pastinya dibutuhkan kekuatan data. Tujuan kami ke sini untuk mendukung Satu Data di Sulawesi Selatan. Sehingga Satu Data itu betul-betul bisa-digunakan pada proses evaluasi dan perencanaan pembangunan di Sulawesi Selatan,” katanya.
Dia juga mengatakan, dalam waktu dekat, ICRAF bersama Pemprov Sulsel akan menggelar lokakarya terkait evaluasi RPJPD tersebut.
Baca Juga: Instruksi Gubernur Sulsel, BPBD Bantu Korban Angin Kencang di Maros
“Rencananya pada 22-23 Februari 2023 itu. Tujuan besarnya adalah untuk menyongsong pertumbuhan ekonomi hijau berbasis Satu Data Indonesia di Sulawesi Selatan,” jelasnya.
Sementara itu, Fitra menyambut baik dan mengapresiasi program ICRAF. Menurutnya, dalam evaluasi dan perencanaan pembangunan, salah satu faktor utama yang harus-diperkuat adalah data.
“Kami dari Bidang Statistik sungguh merasa terbantu dengan apa yang ICRAF lakukan. Apalagi dapat menggaungkan pentingnya Satu Data. Mungkin untuk program-program ke depan bisa kita kerjasamakan lagi dengan mereka,” pungkasnya. (*)