BULUKUMBA, NEWSURBAN.ID – Wakil Bupati Bulukumba, Andi Edy Manaf, memimpin Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat Kabupaten Bulukumba, yang berlangsung di Ruang Pola Kantor Bupati, Jumat, 17 Februari 2023.
Kegiatan tersebut merupakan Aksi II yakni Penyusunan Rencana Kegiatan Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting” untuk tahun 2024.
Pada kegiatan itu juga dihadiri para kepala desa (Kades), Lurah dan para Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) se Kabupaten Bulukumba.
“Terima kasih banyak kepada para kepala desa (Kades), Lurah dan para Kepala Puskesmas se Kabupaten Bulukumba, yang hadir pada kegiatan ini. Semoga ke depan Kabupaten Bulukumba, bisa mencapai target untuk menurunkan angka Stunting,” kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) dr. Wahyuni AS.
Menurutnya sebelum kegiatan Aksi II ini digelar, setiap bidang yang tergabung dalam TPPS sudah melakukan pertemuan membahas program kerja yang akan dilaksanakan di masing masing bidang.
Baca juga:Â Desiminasi Hasil Audit Kasus Stunting Bulukumba untuk Formulasi Penanganan
Sementara itu, Wakil Bupati Bulukumba, Andi Edy Manaf mengatakan, saat ini semua kabupaten di Indonesia. Khususnya di Sulsel, telah berupaya untuk menurunkan angka Stunting.
Program penurunan angka Stunting, kata Andi Edy Manaf, merupakan program prioritas karena sudah menjadi Instruksi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Tindaklanjuti oleh Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
“Semoga di aksi ke II ini apa yang telah-diprogramkan untuk menurunkan angka Stunting bisa tercapai dengan baik,” kata Andi Edy Manaf. Juga ketua Tim Penurunan Stunting Kabupaten Bulukumba.
Baca juga: Unhas Day, Persagi Bulukumba Edukasi Gizi Untuk Cegah Stunting
Selanjutnya, kata Andi Edy Manaf, DPPKBP3A Bulukumba sebagai leading sektor harus melibatkan berbagai elemen untuk menurunkan angka Stunting di Bulukumba. Seperti pengusaha, tokoh masyarakat dan perguruan tinggi.
“Kami berharap dalam melibatkan sejumlah elemen masyarakat tidak hanya sekedar fokus pada penurunan angka Stunting. Tapi, yang paling penting adalah bagaimana pemerintah melakukan evaluasi dan diketahui penyebab dari Stunting ini,” harapnya.
Baca juga: Ratusan Warga Bulukumba Deklarasi Zero Stunting
“Alhamdulillah, kita sudah melibatkan pengusaha dan tomas dalam rangka memberi andil. Bahwa bukan hanya semata mata bertujuan menurunkan Stunting, tapi hal itu akan bernilai ibadah,” ungkapnya.
Dalam kegiatan ini dua narasumber menyampaikan materinya. Yaitu Kepala Bappelitbangda A Syamsul Mulhayat dan Bappelitbangda Provinsi yang di wakili oleh Annashrah Mutia Sari melalui Zoom Meeting.
Privalensi stunting Bulukumba tahun 2022 menurun sebesar 28,4 persen dari tahun 2021 sebesar dari 30,8 persen. (*)