Inacraft 2023, Tenun Kajang dan Pinisi Bulukumba Terpajang di Stand Utama Sulsel
JAKARTA, NEWSURBAN.ID — Kerajinan tenun Kajang dan Pinisi Bulukumba tampil di stand utama Provinsi Sulawesi Selatan. Produk khas Kabupaten Bulukumba itu, menarik perhatian pengunjung pameran Inacaraft 2023 di Jakarta Convention Center, 1-5 Februari 2023.
Pada Inacraft ke 23 tahun ini, Provinsi Sulawesi Selatan menjadi ikon atau tema pameran.
Pameran kerajinan terbesar di Asia itu,dibuka Menteri Pariwasata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno. Tarian A’bulo Sibatang di atas panggung megah yang berbentuk mirip rumah adat khas Sulawesi Selatan.
Pembukaan pameran kerajinan tangan terbesar se-Asia Tenggara, Inacraft 2023, berlangsung meriah.
Selain Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, pameran bertajuk “The 23 Jakarta International Handicraft Trade Fair” itu di hadiri oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki. Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman, beberapa kepala daerah se Sulawesi Selatan. Termasuk Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf.
Baca Juga: Sulsel Ikon Inacraft 2023, Gubernur Andi Sudirman Harap Geliatkan Ekonomi Kreatif
“Alhamdulillah, kembali hari ini Inacraft hadir di tengah masyarakat Indonesia dan dunia,” ungkap Ketua Umum Asosiasi Exportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) Muchsin Ridjan dalam sambutannya.
Pameran masih mengangkat persoalan serupa tahun-tahun sebelumnya, yaitu “From Smart Village to Global Market”. INACRAFT ke-23 berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Ikon pameran menampilkan produk-produk kerajinan unggulan dan kreatif sekaligus mengangkat kekayaan tradisi, seni, dan budaya Sulawesi Selatan dengan tagline “The Authentic South Sulawesi”.
Ada sekitar 1.200 stand produk yang-ditampilkan selama pameran.
Andi Sudirman menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan kini sedang gencar mewujudkan misi untuk mengembalikan kejayaan Sulawesi Selatan.
“Kami mencoba untuk bagaimana mengembalikan kejayaan- kejayaan yang pernah ada di Sulawesi Selatan. Termasuk di antaranya dalam tema yang kami usung, salah satunya kejayaan sutera,” ungkap Andi Sudirman.
Baca Juga: Inacraft 2023, Momentum Kerajinan Sulsel Tembus Pasar Dunia
Untuk mewujudkan misi itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mencoba untuk memberdayakan UMKM dan meningkatkan standarisasi produk.
Sementara itu, Sandiaga Uno melanjutkan pesan dari Presiden Joko Widodo yang berhalangan hadir.
“Pertama-tama, selamat untuk terselenggaranya pameran Inacraft 2023. Dan terima kasih kepada Provinsi Sulawesi Selatan yang di wakili oleh bapak Gubernur dan beberapa bupati,” ujar Sandi
Sandi juga menyebut pameran ini dapat menjadi ajang yang tepat untuk berinteraksi, bertukar informasi, dan mempererat hubungan antardaerah maupun antarnegara.
Puncak acara berakhir di agenda peresmian pembukaan pameran Inacraft dengan pemukulan gendang bersama. Kemudian kunjungan ke stand pameran Provinsi Sulawesi Selatan.
Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf dan istri Andi Herfida Attas tampak hadir mendampingi Menteri Sandiaga Uno saat kunjungan di stand Bulukumba.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Siap Tampilkan 100 Lebih Produk Unggulan di Inacraft 2023
Stand Sulawesi Selatan menjadi stand utama Inacraft yang berada di depan pintu masuk. Sementara stand Bulukumba berada paling depan bersama stand Kabupaten Wajo.
Tampak perahu Pinisi yang menjadi logo Inacraft 2023 berada di tengah-tengah stand Sulawesi Selatan. Di bagian paling depan, pengunjung langsung melihat proses penenunan kain khas Kajang yang-didatangkan langsung dari kawasan adat Ammatoa Kajang Kabupaten Bulukumba.
Pada even itu, Bulukumba menampilkan sarung tenun Kajang dan Pinisi, serta kain Bira, dan berbagai produk Atap Konjo yang berbahan daun lontar.
Untuk diketahui kapal kebanggaan masyarakat Sulsel, Pinisi menjadi ikon yang disodorkan Pemprov Sulsel di Inacraft. Dengan pertimbangan bahwa kapal Pinisi sudah mendunia, dan mampu menambah daya promosi Inacraft tidak hanya di Indonesia, tetapi ke seluruh dunia.
“Kapal Pinisi yang berasal dari Sulawesi Selatan merupakan identitas dari bangsa Indonesia dan sejak 7 Desember 2017 ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO kategori Warisan Budaya Tak Benda,” tutur Ahmadi Akil.
Begitu pula dari segi konstruksi pameran mulai dari pintu gerbang, panggung utama, dan pavilion dikonsep dengan bangunan khas Sulawesi Selatan. Mewakili ciri khas rumah adat dari empat etnis yang ada di Sulawesi Selatan. (*)