EkonomiKesehatanNewsSulsel

Bupati Gowa Instruksikan Perencanaan Pembangunan Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting

GOWA, NEWSURBAN.ID — Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menginstruksikan agar perencanaan pembangunan mendorong program-program memfokuskan pada upaya mengentaskan kemiskinan ekstrim hingga penurunan angka prevalensi stunting.

Pasalnya menurutnya, kemiskinan ekstrim dan stunting menjadi perhatian dan isu penting bagi pemerintah pusat hingga seluruh daerah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Gowa.

“Dalam upaya mendorong ini tentunya pemerintah daerah berkomitmen menuntaskan permasalahan tersebut. Salah satunya dengan melaksanakan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Tematik,” katanya di sela-sela membuka Musrenbang Tematik dengan tema “Bebaskan Keluarga dari Stunting dan Kemiskinan Ekstrim untuk Gowa Lebih Sejahtera” di Baruga Karaeng Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa, Selasa, (7/3).

Baca juga: Pemkab Gowa dan USAID Terus Perkuat Kolaborasi Dalam Penanganan Stunting

Lanjut Adnan, persoalan stunting dan kemiskinan ekstrem telah menjadi isu isu nasional dan tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Ia pun menilai, pandemi Covid-19 sebagai salah satu awal penyebab terjadinya kemiskinan ekstrem di seluruh Indonesia termasuk di Kabupaten Gowa.

“Pada pandemi Covid-19 seluruh daerah merasakan ekonomi yang tidak berjalan, inflasi yang tinggi, pengangguran yang semakin tinggi, dan PHK terjadi dimana-mana,” tegasnya.

Adnan mengaku melalui Musrenbang Tematik ini, diperlukan adanya perencanaan pembangunan yang menargetkan kemiskinan ekstrem dan stunting agar bisa selesai dan tuntas sesuai dengan kebijakan dan target pemerintah pusat.

Baca juga: Upaya Penanganan Stunting, PKK Gowa Lakukan Pemberian Makanan Tambahan

“Sekarang kita harus merumuskan sebuah perencanaan pembangunan dan menyusun strategi yang tepat untuk bisa menghapuskan dan juga membebaskan keluarga yang ada di Kabupaten Gowa ini dengan kemiskinan ekstrim. Salah satunya harus kerja bersama, karena kesuksesan itu bisa diraih dengan cara-cara kolaborasi,” sebutnya.

Tak hanya itu, permasalahan stunting juga bisa hadir karena pola atau nutrisi asupan yang-diberikan itu tidak tepat atau tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Bahkan stunting juga erat kaitannya dengan kemiskinan.

“Permasalahan ini membutuhkan intervensi dari pemerintah. Selain kita melakukan pola strategi untuk memberantas stunting. Paling penting adalah data tentang stunting ini harus betul-betul valid, karena jika melihat semua instansi yang ada. Tidak ada satupun instansi yang tidak melakukan program pemberantasan stunting,” jelas Adnan.

Baca juga: Pemkab Gowa Maksimalkan Peran Posyandu untuk Penanganan Stunting

Kendati demikian, meskipun seluruh pihak memiliki program dalam penanganan stunting, jika tidak terkonsolidasi dengan baik. Maka akan sulit dalam memberantas persoalan tersebut. Sehingga orang nomor satu di Gowa itu meminta adanya konsolidasi gerakan dari seluruh instansi terkait. Baik instansi vertikal maupun horizontal.

“Program ada, tapi gerakan dalam memberantas stunting oleh seluruh instansi yang ada belum terkonsolidasi dengan baik. Seandainya ini sudah terkonsolidasi, maka tidak ada lagi yang namanya stunting. Jadi saya berharap musrenbang ini betul-betul melakukan konsolidasi gerakan,” harap orang nomor satu di Gowa itu.

Sementara Kepala Bappeda Kabupaten Gowa, Sujjadan mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem. Apalagi pemerintah pusat menargetkan pada 2024 mendatan. Angka kemiskinan ekstrim di seluruh daerah nol persen, termasuk angka prevalensi stunting sebesar 14 persen.

Baca juga: Pemkab Gowa Berkomitmen Turunkan Angka Stunting Lewat Peningkatan Identifikasi Resiko

“Ini sebagai upaya terpadu dan sinergi antara pemerintah daerah dan nasional untuk membebaskan keluarga dari stunting dan kemiskinan ekstrim. Untuk Gowa lebih sejahtera mengharapkan sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan rancangan rencana kerja pemerintah Kabupaten Gowa 2024 mendatang,” tutupnya.

Berdasarkan data penasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE) terdapat 13.078 keluarga di Kabupaten Gowa, masih berada dalam kondisi miskin ekstrim. Di mana data ini di peroleh dari hasil pendataan keluarga 2021 (PK21) yang-dilaksanakan oleh BKKBN. Sedangkan angka prevalensi stunting berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022. Stunting Kabupaten Gowa berada pada angka 33 persen.

Turut hadir Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni, Ketua TP PKK Gowa Priska Paramita, Sekda Gowa Kamsina dan Pimpinan SKPD. Serta Camat Lingkup Pemkab Gowa. (NH/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button