MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman usai menyampaikan Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Sulawesi-Selatan Tahun Anggaran 2022 dalam Rapat Paripurna DPRD Provinsi Sulsel di Gedung DPRD Sulsel, Jumat, 31 Maret 2023. Selanjutnya, mendengarkan sembilan fraksi DPRD Sulsel sampaikan hasil reses, yaitu sejumlah temuan dan aspirasi masyarakat selama pelaksanaan reses sidang II tahun 2022-2023.
Sejumlah isu-disampaikan Fraksi Golkar, Demokrat, PKS, PPP, PAN, NasDem, PDI-P, PKB dan Gerindra terkait peningkatan infrastruktur, pendidikan, pertanian dan bantuan keuangan termasuk pelayanan kesehatan dan masalah sosial agar menjadi perhatian serius Pemprov.
Gubernur Sulsel menyebutkan bahwa masih banyak permasalahan yang terjadi di masyarakat yang memerlukan kehadiran negara. Di mana sinergi antara eksekutif dan legislatif sangat penting untuk di wujudkan.
Baca Juga:Ditangani PUTR Sulsel, Jalan dan Jembatan Ruas Paleteang-Malaga-Kabere Rampung
“Kami mengapresiasi tugas reses anggota dewan yang menampung dan mencatat masukan atau aspirasi raykat. Ini menjadi perhatian bagi Pemerintah Provinsi,” kata Andi Sudirman Sulaiman.
Hasil reses yang di sampaikan kepada gubernur sebagai salah satu bahan bahan dalam penyusunan dokumen perencanaan di tahun akan datang. Hal ni sesuai dengan ketentuan yang di atur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri.
Juru Bicara Fraksi Golkar, Andi Debbie Purnama Rusdin menyampaikan saran terlebih dahulu bahwa jalan provinsi perlu mendapat perhatian dari Pemprov.
Baca Juga: Pemprov Sulsel: Tahun Ini Akan Ditangani Ruas Anabanua – Batas Kabupaten Sidrap di Wajo
“Pemeliharaan dan peningkatan jalan provinsi perlu mendapat perhatian yang merupakan kewenangan dan tanggung jawab utama yang bersifat wajib,” sebutnya.
Sedangkan, Juru Bicara Fraksi PKS, Andi Syaifuddin Fatahuddin mengapresiasi atas usaha dari Gubernur. Untuk menyelesaikan persoalan Irigasi Kasambi yang jebol-dilakukan pengerjaan sementara penanggulangan irigasi.
Kata dia, Gubernur sangat cepat mengatasi persoalan, laporan masuk 25 Februari. Kemudian 2 Maret sudah di lakukan perbaikan. Upaya ini dia nilai dapat mencegah kerugian sekira Rp16 miliar.
Di ketahui, saluran irigasi yang telah rusak selama dua tahun ini, terdampak di empat desa. Yakni Desa Bone Tua, Desa Pombakka, Desa Pandak dan Desa Rompi dengan luas lahan 800 hektar.
“Izinkan saya mewakili masyarakat petani Luwu Utara menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada kepada Bapak Gubernur Sulsel. Atas atensi dan kepeduliannya yang begitu besar,” sebutnya di sambut tepuk tangan anggota dewan lainnya. (*)