LUWU TIMUR, NEWSURBAN.ID — Fitrah Kaming sebagai tenaga kesehatan yang-dipecat secara sepihak di rumah sakit umum daerah (RSUD) I Lagaligo Kecamatan Wotu, Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Pemecatan sepihak itu membuat Fitrah mempertanyakan alasan-dicabutnya upah jasanya sampai tidak di pekerjakan lagi di rumah sakit.
Fitrah bekerja di ruangan poli mata di RSUD I Lagaligo, mengkonfirmasi sejumlah manajemen rumah sakit. Malah jawaban yang ia peroleh sangat jauh dari dugaannya. Sejumlah manajemen rumah sakit angkat tangan.
Walaupun pengabdiannya sudah 10 tahun lamanya di ruangan poli mata di rumah sakit I Lagaligo. Kini terhenti menjadi perawat di rumah sakit, lantaran adanya campur tangan Bupati Luwu Timur, Budiman.
Baca juga: Diduga Campur Tangan Bupati Budiman! Nakes Sudah Mengabdi 10 Tahun di RS, Malah Dipecat Sepihak
Bahkan keluh kesan Fitrah ini juga pernah mengadukan sejumlah Anggota DPRD Luwu Timur. Namun apa yang terjadi Anggota Dewan ditemui untuk mencari solusi juga tidak bisa melakukan apa-apa.
“Ada beberapa anggota dewan saya keluhkan masalah itu. Tapi, semua angkat tangan,” ujarnya.
Lanjut Fitrah, anggota dewan temuinya mengaku bahwa masalah tersebut cukup besar hingga beberapa anggota tidak mau urus. “Ada juga Anggota dewan bilang ke saya, bahwa cukup sulit mendampingi,” katanya.
Fitrah mengaku ada juga oknum anggota dewan seolah-olah ingin mengintervensi untuk menghapus semua postingannya. “Ada juga anggota dewan inbox-ka untuk hapus postingan saya di media sosial,” akunya.
Baca juga: Pemerhati Tambang Desak DPRD Sulsel Panggil Pihak Terkait yang Terlibat Pencemaran Lingkungan di Lutim
Sebelumnnya, Fitrah menceritakan keluh kesahnya di media sosial, Facebook hingga viral. Pertama kali tahu-dirinya-dipecat dia syok bukan kepalang, tanpa ada konfirmasi sebelumnya oleh manajemen RS.
Sejak dirinya berjuang dan berinisiatif mengkonfirmasi beberapa pihak manajemen sampai direktur RSUD I Lagaligo atas yang menimpa dirinya. Namun hasilnya nihil. Semuanya angkat tangan. Malah jawaban yang ia peroleh sangat jauh dari dugaannya.
“Semuanya orang-orang RS saya temui bilang kepada saya (Fitrah), kami hanya melakukan perintah dari atasan. Mau tidak mau kami ikuti,” kata Fitrah meniru kalimat manajemen di RS saat dikonfirmasi Selasa, 18 April 2023.
Baca juga: Perebutan Kursi 02 di Luwu Timur Dimulai, Siapa yang Pantas Dampingi Bupati Budiman
Fitrah menjelaskan berdasarkan pengakuan orang manajemen RS. Fitrah mulai terbuka menceritakan hal ini karena ada unsur beda pilihan pada kontestasi Pilkada 2019 lalu.
“Katanya orang manajemen RS ada pengakunya dari suami saya mendukung calon lain. Dan juga kalimatnya melukai perasaan Budiman, sehingga hal ini saya-dipecat,” katanya.
Fitrah menepis tanggapan manajemen RS. Bahkan-dirinya menggaransi jika tidak pernah suaminya melontarkan kalimat yang dapat melukai perasaan sang Bupati itu. Walaupun suaminya menjadi pendukung salah satu calon lainnya.
Walaupun-dirinya menjelaskan semacam itu. Pihak RS pun tidak memberikan solusi dan tidak berdaya atas putusan itu. Kata Fitrah, karena perintah langsung oleh Bupati Budiman.
“Pihak manajemen tidak bisa melakukan apa-apa. Katanya, itu perintah langsung atasan (Bupati Budiman) mau tidak mau saya harus-dipecat,” akunya.
Perkataan beberapa manajemen rumah sakit mengintruksikan memenuhi lansung bupati luwu timur. Bukan jawaban baik di terima yang di dapat oleh Bupati, malah mengamini bahwa-dirinya-lah yang melakukan pemecatan tersebut.
Baca juga: Nakes di Luwu Timur Digugat Rp2 Miliar: Kita Berkerja Tim, Tapi Kami yang Menjadi Korban
“Saya temui Pak Budiman di Rujabnya. Pemecatan itu di karenkan kecewa terhadap saya. Katanya saya melontarkan kalimat bahwa saya tidak mau undang Pak bupati, malah undang calon lain pada saat acara pesta pernikahan,” ucapnya.
Fitrah, juga menyebut Bupati Budiman mempertegas kepadanua bahwa perkataan dia yang disampaikan oleh seseorang kepada (Bupati) di anggap cukup fatal.
“Perkataan itu cukup fatal dan itu keputusan saya. Ingat-ingat saja siapa yang pernah dengar ucapan itu, sekali lagi maaf,” kata Fitrah mengulang kalimat Bupati Budiman.
Sementara, Bupati Luwu Timur, Budiman, yang di konfirmasi sampai saat ini belum ada memberikan penjelasan soal tudingan keterlibatan dia atas pemecatan nakes tersebut.
Fitrah juga mengaku telah mengabdikan di rumah sakit terhitung sudah 10 tahun. Kata dia 10 tahun itu sama dengan jabatan seorang bupati dua periode.
Sementara pihak RSUD I Lagaligo Wotu yang berupaya di konfirmasi tidak merespons. Saluran telepon yang di hubungi berkali-kali tidak ada satu orang pun yang menerima. (*)