HukumNewsPeristiwaSulsel

Demo Mahasiswa di Kejari Palopo, Seorang Satpam Meninggal dan Satunya Kritis

PALOPO, NEWSURBAN,ID — Aksi mahasiswa di depan Kejaksaan Negeri Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (21/7/2022) siang berujung ricuh.

Hingga mengakibatkan dua orang satpam tertimpa pagar, satu orang satpam meninggal dunia.

Sebelumnya, para mahasiswa memaksa masuk ke dalam gedung Kejari, namun di halau oleh petugas keamanan.

Mahasiswa kemudian berupaya mendobrak pintu pagar hingga rubuh. Dua orang satpam yang berjaga tertimpa pagar. Dan salah satunya meninggal dunia setelah dilarikan ke di rumah sakit Palammai Tandi.

Baca juga: Demo Mahasiswa 11 April, Kapolri Instruksikan Kawal dengan Humanis dan Waspadai Penumpang Gelap

Sementara satpam satunya masih mendapatkan perawatan medisi dalam kondisi kritis.

Kepala Kejari Palopo, Agus Riyanto mengatakan dua orang Satpam menjadi korban dan di bawa ke rumah sakit.

β€œYang lain akan kami sampaikan perkembangan kesehatanya. Kami dapat informasi dari dokter yang menangani menyatakan bahwa salah satu Satpam kami atas nama Aziz, menjadi korban tertimpa pagar meninggal dunia,” kata Agus saat dikonfirmasi di depan Kejari Palopo, Kamis (21/7/2022).

Baca juga: Aliansi Wija To Luwu Desak Gubernur Sulsel Minta Maaf Kepada Warga Rampi

Sebeumnya, kata Agus, para mahasiswa datang berdemo menyampaikan aspirasinya terkait dengan sejumlah kasus yang ditanganinya.

β€œMereka menyampaikan aspirasinya terhadap apa yang kami lakukan. Hubungannya dengan kasus tindak pidana korupsi segera bisa terselesaikan. Dan kami sementara menunggu hasil audit dari BPK yang membantu untuk melakukan audit terkait dengan kerugian neggaranya,” ucap Agus.

Mendengar peristiwa meninggal, para mahasiswa yang berdemo kemudian berupaya berlari menyelamatkan diri dari amukan warga.

Baca juga: Aliansi Wija To Luwu Desak Gubernur Sulsel Minta Maaf Kepada Warga Rampi

Aksi mahasiswa ini menuntut sejumlah kasus korupsi yang sedang di tangani pihak penegak hukum Kejaksaan Negeri Palopo. Seperti dugaan kasus korupsi di DPRD Palopo.

β€œKami menuntut Kejari Palopo untuk menyelesaikan dugaan kasus korupsi seperti kasus berjamaah dugaan krupsi SPPD fiktif DPRD Palopo, melibatkan 24 orang. Kemudian kasus dugaan korupsi pembangunan Puskesmas Sendan dan kasus dugaan korupsi yang melibatkan Dinas Pendidikan bersama oknum Kejari Palopo,” ujar Reski, salah seorang demonstran. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button