NewsSulsel

Pembangunan Kolam Labuh Bentenge Dimulai

# Bupati Bulukumba dan Gubernur Sulsel Letakkan Batu Pertama

BULUKUMBA, NEWSURBAN.ID – Pemerintah Kabupaten Bulukumba melalui Dinas Perikanan mulai melaksanakan pekerjaan pembangunan kolam labuh di Kelurahan Bentenge Kecamatan Ujungbulu.

Didampingi Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf, Gubenur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman meletakkan batu pertama pembangunan dermaga (cause way) kolam labuh yang berada di belakang Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bentenge, Sabtu 12 Agustus 2023.

Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf menyampaikan kolam labuh ini adalah salah satu program prioritas di era pemerintahannya. Kolam Labuh yang ada saat ini tidak bisa lagi diandalkan karena terjadi pendangkalan dari muara sungai Bialo.

Akibatnya, kata Andi Utta sapaan akrabnya nelayan kesulitan dalam melakukan aktifitas bongkar muat.

“Saat air surut kolam labuh di TPI Bentenge kering dan pada saat gelombang besar nelayan kesulitan untuk menambatkan perahunya,” ungkapnya.

Baca Juga: Pemprov Sulsel Siapkan Bantuan 18 Unit Kapal Nelayan, Gubernur: 15 Unit Dibuat di Bulukumba

Selain itu aktifitas penangkapan ikan juga tidak bisa-dilakukan secara regular karena nelayan harus menunggu datangnya air pasang dulu baru melaut.

Bupati Andi Utta menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Sulawesi Selatan atas bantuan keuangan provinsi. Dari Rp 27 milyar bantuan keuangan tahun anggaran 2023, sebanyak Rp 17 milyar membiayai pembangunan dermaga kolam labuh Bentenge.

Lebih lanjut dia katakan, dengan adanya kolam labuh tersebut nelayan bisa berlabuh menambatkan perahunya kapan saja tanpa harus menunggu air pasang.

“Saat surut terendah, kedalaman masih 3 meter. Nelayan juga tidak terpengaruh musim barat dan musim timur,” terang Andi Utta.

Baca Juga: Mendagri Apresiasi Gerakan Nasional Pembagian 10 Juta Bendera di Bulukumba, Pacu Pertumbuhan Perekonomian UMKM

Senada dengan Bupati Andi Utta, Gubernur Sulawesi Selatan mendukung pembangunan kolam labuh tersebut. Sebab, menurutnya selama ini nelayan hanya berlabuh berdasarkan pasang surut yang sudah tidak tertampung lagi dan sudah tidak lagi terkondisikan dengan baik di tempat tersebut.

“Saya terima kasih banyak, bantuan keuangan kita Rp27 miliar, Rp17,3 miliarnya masuk ke kolam labuh dan tentu ini apresiasi kita ke Pak Bupati yang mau menjalankan dengan semangat dan ini kita sudah lakukan peletakan batu pertama,” kata Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.

Dia katakan kolam labuh sebagai bentuk perhatian pemerintah provinsi dan Kabupaten Bulukumba terhadap nelayan. Pemprov Sulsel dan Pemkab Bulukumba ingin memusatkan kembali bagaimana menarik nelayan-nelayan lain masuk kembali ke Bulukumba.

“Sehingga menguatkan kembali posisi Bulukumba sebagai daerah nelayan yang hebat. Pembuat kapal, kemudian penangkap ikan yang handal dan bisa ke depannya menjadi tempat sumber ekspor di ke luar negeri,” pintanya.

Baca Juga: Tito Karnavian Kunjungi Pusat Pembuatan Kapal Bontobahari: Bulukumba Istimewa Karena Ada Pinisi

Lebih detail plt. Kepala Dinas Perikanan Hamrina A. Muri menyampaikan secara eksisting jumlah nelayan yang melakukan aktivitas berlabuh di sekitar lokasi pembangunan kolam labuh adalah sebesar 1.858 orang dengan jumlah nelayan pemilik perahu/kapal sebesar 540 orang dan nelayan buruh sekitar 1.318 orang.

Dengan jumlah nelayan sebanyak ini, katanya keberadaan kolam labuh memang sangat mendesak untuk diwujudkan.

Selain untuk nelayan eksisting kolam labuh ini nantinya-diproyeksi untuk menjadi pelabuhan utama di Bulukumba dan menjadi pusat pelayanan maritim di bagian selatan Sulawesi Selatan.

Hal ini karena lokasinya yang tepat berada di laut Flores dan dekat dengan teluk Bone sehingga nelayan yang berasal dari kedua lautan tersebut dapat dengan mudah untuk mengakses pelabuhan ini.

Baca Juga: Tito Ungkap Alasan Pilih Bulukumba Jadi Lokasi Puncak Pembagian 10 Juta Bendera

Oleh karena desain pembangunan kolam labuh ini-didesain untuk kapal-kapal besar untuk berlabuh. Di mana berdasarkan hasil kajian perencanaan di ujung cause way (dermaga) berada pada lokasi kedalaman 3 meter pada surut terendah.

“Dengan kedalaman seperti ini maka kapal-kapal berukuran 30 GT keatas bisa berlabuh dalam kondisi surut terendah sekalipun,” ungkapnya.

Lebih lanjut dia katakan pembangunan kolam labuh (fasilitas utama) yang terdiri dari cause way (dermaga) dengan anggaran Rp17 miliar. Dan Breakwater di rencanakan sekitar Rp34 miliar untuk tahap kedua. Ini akan berfungsi untuk melindungi perahu nelayan dari hempasan gelombang.

Selain dari fasilitas utama seperti Cause way dan Breakwater. Kolam labuh ini juga rencananya memiliki fasilitas penunjang. Seperti fasilitas pengolahan ikan, fasilitas rantai dingin dan sentra kuliner. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button