MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — TP PKK Kota Makassar terus berupaya mendorong kreativitas berkelanjutan di kalangan masyarakat. Kali ini, mereka fokus pada pemanfaatan limbah sandang sebagai langkah inovatif untuk mengurangi dampak negatif lingkungan dan menciptakan peluang ekonomi baru.
Pelatihan pemanfaatan limbah sandang ini-digelar di Baruga Anging Mammiri dan di ikuti oleh jajaran pengurus dan kader-kader PKK Kota Makassar, serta beberapa pelaku UMKM. Kegiatan di buka secara resmi oleh Ketua TP PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail, Jumat (14/7/2023).
Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif lingkungan akibat pembuangan limbah sandang yang tidak terkelola dengan baik. Untuk kemudian diolah sehingga memberikan manfaat ekonomi.
Baca Juga: Indira-Fatma Kenalkan Baju Bodo Bugis Makassar Lewat Fashion Show APEKSI 2023
Dengan bantuan dan instruksi langsung oleh pihak yang berkompeten, para peserta di latih langsung. Mengenai teknik pengolahan limbah sandang yang kreatif dan ramah lingkungan.
Pelatihan tersebut meliputi cara mendaur ulang kain perca kemudian merancangnya kembali dan mengubahnya menjadi produk yang bernilai ekonomi. Seperti tas, taplak meja, pouch, gantungan kunci, gorden, dan aksesoris fashion lainnya.
Limbah sandang berupa kain perca-dipilih sebagai salah satu bahan utama karena ketersediaannya yang melimpah. Serta potensi kreatif yang dapat dihasilkan dari pemrosesan kain tersebut.
Baca Juga: Ketua TP PKK Kota Makassar Beberkan Peranan Perempuan di Sektor Bisnis
“Kita harus bisa mengembangkan dan mengkreasikan hal di sekitar kita. Sehingga menghasilkan nilai jual, sekalipun itu dari sisa-sisa kain yang kadang sudah di anggap menjadi sampah,” ucap Indira dalam arahannya.
Indira berharap, pelatihan ini dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kreativitas, pendapatan, dan kesejahteraan para pelaku UMKM di Makassar. Untuk bersaing di pasar lokal maupun internasional.
“Kalau produk mau laku, produknya harus bagus. Desain kita harus bagus supaya ada daya tarik. Apalagi ketika ada event nasional dan internasional, seharusnya UMKM berdaya,” pungkas Indira. (*)