Bupati Adnan Lepas 500 Peserta Lari Lintas Alam di Malino
# Lari Lintas Alam Salah Satu Rangkaian Event Beautiful Malino 2023
GOWA, NEWSURBAN.ID — Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan melepas peserta Lari Lintas Alam di depan Landmark Kota Bunga Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Minggu (16/7).
Bupati Adnan mengatakan bahwa pagi ini kita membuka dan melepas peserta lari lintas alam yang merupakan salah satu rangkaian dari Event Beautiful Malino 2023.
“Lari lintas alam ini berjarak 9 kilometer yang melewati rute yang memang menjadi salah satu destinasi unggulan yang ada di Kota Malino. Sehingga para runners sangat antusias untuk mengikuti lari lintas alam ini. Namun peserta di batasi tidak boleh lebih dari 500 orang meskipun pendaftarnya kemarin lebih dari 1.000 orang karena lari lintas alam ini memang butuh pendampingan yang lebih ekstra ,” ungkapnya.
Dia pun berharap event lari lintas alam ini bisa terus di laksanakan dalam rangkaian event Beautiful Malino. Sehingga masih banyak lagi yang melihat keindahan alam khususnya pegunungan yang ada di Kecamatan Tinggimoncong.
Baca Juga: Melalui Fashion Carnaval, Pemkab Gowa Kenalkan Malino Sebagai Kota Bunga
Sementara itu, Panitia Pelaksana Lari Lintas Alam, Iswandi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan yang keempat kalinya di laksanakan. Dan di ikuti pelari dan komunitas lari yang ada di Sulsel.
“Kegiatan ini-diikuti 500 orang peserta dengan rute yang dilalui para runners. Yakni start di Jalan Sultan Hasanuddin (Depan Hutan Pinus Malino), lanjut Lembah Biru, keluar di Batulapisi dan kembali ke Jl. Sultan Hasanuddin,” jelasnya.
Salah seorang peserta lari lintas alam Ojie Kacong dari Komunitas Pelarian Teras yang merupakan finisher pertama kategori pelari putera. Ia merasa bersyukur karena tidak menyangka bakal menjadi finisher pertama pada lari lintas alam kali ini.
Baca Juga: Beautiful Malino Kembali-Digelar, Ribuan Pengunjung Padati Hutan Pinus Malino
“Alhamdulillah, saya merasa bersyukur ini semua berkat pengaturan panitia yang sangat baik. Di tambah rutenya yang kita lalui cukup menantang. Karena ini semi trail setelah tiga tahun tidak di laksanakan karena adanya pandemi,” katanya.
Hal senada juga di katakan Nufajri Anggraeni dari Komunitas Jukueja finisher pertama kategori wanita. Ia mengatakan bahwa rute yang di laluinya cukup menantang dan melelahkan. Karena rutenya melawati jalan berbatu, dan tanjakan yang cukup sangar.
“Mudah mudahan kegiatan ini tetap konsisten di laksanakan terutama kegiatan yang berhubungan dengan olahraga khususnya lari. Baik lari lintas alam, trail ataupun road,” ujarnya. (vh/up)