MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Anggota DPRD Kota Makassar, Muchlis Misbah menyebut masa depan bangsa di tangan pemuda. Hal itu, ia sampaikan pada Sosialisasi Perda nomor 6 tahun 2019 tentang Kepemudaan, di Hotel Grand Maleo, Kota Makassar, Senin (17/7/2023).
Selain Muchlis Misbah, kegiatan itu, menghadirkan narasumber dari akademisi Ichsan, tokoh pemuda, Marius Mide Juang.
Muchlis Misbah mengatakan, pemuda merupakan aset serta generasi pelanjut bangsa. “Pemuda sebagai generasi pelanjut daripada pemimpin bangsa. Tapi pemuda yang ideal sekiranya adalah rajin yang beribadah,” katanya.
Baca Juga:Â Anggota DPRD Makassar Muchlis Misbah Tinjau Rumah Warga Tertimpa Pohon di Jalan M Yamin
Legislator Partai Hanura itu menjelaskan, maksud dari pemuda yang rajin beribadah misalnya seorang pemuda yang beragama Islam, dia harus rajin ke masjid. Begitu pun dengan pemuda yang beragama kristen juga harus rajin ke Gereja.
“Sebenarnya itu bukan jaminan. Tapi minimal ada sendi dasar bahwa pemuda itu cinta agama. Yakin dan percaya mereka adalah orang baik. Agama membawa kedamaian dan kesejukan,” tuturnya.
Dalam Perda Kepemudaan ini juga, lanjut dia, Pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam segala aspek.
Baca Juga:Â Sosialisasi Perda Kepemudaan, Wahab Tahir Ingatkan Pemuda Soal Etika dan Moralitas
Di tempat yang sama, Ichsan mengatakan, memaparkan, Pemuda adalah aset berharga bagi komunitas, masyarakat, negara dan bangsa.
Masa depan serta maju mundurnya suatu negara adalah tanggung jawab mereka di kemudian hari.
“Pemuda juga diharapkan melakukan inovasi agar bisa beradaptasi dengan lingkungan. Pemuda harus aktif sebagai agen perubahan seluruh sektor termasuk politik. Karena masa depan bangsa ada di tangan pemuda,” pungkasnya.
Baca Juga:Â Wali Kota Makassar Sikapi Desakan Komisi B DPRD Makassar Untuk Copot Direktur Utama PD Pasar Makassar Raya
Sementara itu, Marius Mide Juang mengatakan, peran pemuda dalam kemajuan bangsa Indonesia. Pemuda memiliki kelebihan, khususnya pada semangat dan stamina mereka.
Dengan adanya itu semua, pemuda harus berani mengambil risiko untuk meraih kesuksesan di masa yang akan datang.
“Mereka ini punya kelebihan dibanding orang tua, mereka punya tenaga yang prima, jadi biar melakukan kegiatan yang maraton, mereka masih bisa melakukan,” pungkasnya. (*)