BULUKUMBA, NEWSURBAN.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Polewali Mandar (Polman) dan Pemkab Bulukumba tengah jajaki sejumlah kerja sama. Mulai dari kerja sama Pekerja Migran Indonesia (PMI) hingga promosi wisata Tanjung Bira di Malaysia.
Penjajakan kerja sama ini, saat Bupati Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, H. Andi Ibrahim Masdar di dampingi Asisten I bertandang ke Bulukumba. Orang nomor satu Polman ini, di sambut hangat oleh Bupati dan WaKil Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf dan Andi Edy Manaf di Kantor Bupati Bulukumba, Senin (18/9/2023).
Kunjungan Bupati Polman, sekaligus menyosialisasikan layanan pelayaran internasional Pelabuhan Tanjung Silopo Polman dengan Pelabuhan Lahad Datu Sabah Malaysia Timur bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI), baik untuk kunjungan wisata, kunjungan kerja, maupun kunjungan keluarga.
“Kami kerjakan pelabuhan ini, selama enam tahun. Jadi periode pertama kami kerja, karena di dorong banyaknya masyarakat kita di sana pekerja ilegal,” kata Ibhrami Masdar.
Karena itu, Pemkab Polman dan Pemkab Bulukumba jajajki kerja sama untuk mengatasi hal tersebut.
“Karena masyarakat sering d itangkap di sana, makanya kami memboyong Dukcapil dan BRI untuk perekaman KTP di sana,” sambungnya.
Baca Juga: DWP Bulukumba Ajak Tingkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Anggotanya
Dari situlah awalnya, pertemuan antara Pemkab Polman Sulbar dengan pemerintah Lahaddatu Kerajaan Malaysia. Keduanya membahas kerja sama untuk membantu masyarakat Sulbar berangkat dengan mempunyai dokumen.
“Kami mulai kerja enam tahun lalu. Begitu siap, langsung pandemi COVID-19, sehingga dibatalkan. Selesai pandemi, kendalanya pelabuhan lagi di Polman dan Lahaddatu,” ujar Ibrahim Masdar.
Ia menerangkan bahwa setelah pelabuhan rampung dan dokumen-dokumen surat dari Kerajaan Malaysia juga sudah selesai, barulah dibangun komunikasi kembali.
“Pemilik kapal yang juga selalu setia menemani kita dan selalu setia menstandbykan kapalnya untuk selalu dipakai. Bulan lalu kapal sudah datang dan kita akan memulai pelayanan perdana pada 9 Desember 2023,” kata Ibrahim Masdar.
Ibrahim lebih dalam mengemukakan alasan memilih Bulukumba sebagai daerah kunjungan pertama di Sulawesi Selatan. Selain sosialisasi, pihaknya juga ingin menjajaki peluang kerja sama dengan Pemkab Bulukumba.
Baca Juga: Satu Data dan Smart City Segera Hadir di Bulukumba
Untuk Sulsel, katanya, yang paling banyak tenaga kerja di Malaysia adalah orang Bulukumba. Setelah Bulukumba, ia akan melanjutkan kunjungan ke kabupaten lain, bahkan ke Sulawesi Tenggara.
“Alasan pertama penjajakan kerja sama karena tenaga kerja. Kemudian, kita akan promosikan Pantai Bira, karena mereka tak punya spot tempat-tempat wisata seperti itu di sana,” ujar Ibrahim.
“Makanya kami tadi mengajak Pak Bupati dan Pak Wabup untuk jalan-jalan ke sana sambil mempromosikan pariwisata Bira,” jelasnya menambahkan.
Dari kerja sama itu, diharapkan agar nantinya banyak orang Malaysia bisa mengunjungi Pantai Bira Bulukumba. Begitupun sebaliknya, orang-orang Bulukumba bisa mengunjungi Malaysia.
“Insya Allah nanti akan ada perjanjian kerja sama seperti itu,” jelas Ibrahim.
Sementara, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf menyampaikan terima kasih atas kunjungan Bupati Polman. Kunjungan itu, sekaligus sebagai suatu kebanggaan dan kehormatan bagi Pemkab maupun masyarakat Bulukumba.
“Olehnya itu, kami mengucapkan terima kasih dan selamat datang kepada Bapak Bupati Polman beserta rombongan di Kabupaten Bulukumba,” katanya.
Baca Juga: Progres PAD Dinas Kominfo dan Persandian Bulukumba Sudah Capai 83,9 Persen
Bupati yang akrab dengan sapaan Andi Utta menjelaskan potensi Bulukumba baik sumber daya alam, maupun sebagai wilayah strategis di jazirah selatan Pulau Sulawesi dengan panjang pantai 128 kilometer.
“Daerah ini, juga memiliki wilayah pegunungan yang terdiri dari daerah perkebunan dan hutan. Bulukumba memiliki beberapa pantai indah yang menjadi tujuan wisata. Yakni pantai pasir putih Tanjung Bira, pantai Mandala Ria, Titik Nol dan Tebing Apparalang,” katanya.
Selain potensi alam itu, Bulukumba juga memiliki potensi wisata budaya, yaitu adanya Kawasan Adat Ammatoa Kajang yang tetap mempertahakan budaya tradisionalnya dan-dipimpin oleh pemangku adat tertinggi yaitu Ammatoa.
“Bulan Agustus yang lalu Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian berkunjung ke Ammatoa dan beri gelar adat,” jelas Andi Utta.
Andi Utta menyebutkan, Kabupaten Bulukumba juga di kenal dengan julukan Bumi Panritalopi, yang artinya daerah bermukimnya para ahli pembuat perahu yang merupakan keahlian yang-diwariskan secara turun temurun. Di mana salah satunya adalah keahlian membuat perahu Pinisi yang sudah mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia Takbenda.
“Bulukumba termasuk daerah yang memiliki wilayah yang luas, yakni 1.154 Km² dengan medan tempuh yang terdiri dari pesisir, daratan, dan pegunungan,” imbuhnya.
Dengan demikian, Pemkab Bulukumba menyambut baik dan mengapresiasi kunjungan kerja ini sebagai upaya membangun sinergitas, kerjasama dan kebersamaan antara instansi pemerintah dan antar wilayah untuk mewujudkan pertumbuhan dan kemajuan daerah.
“Kehadiran Bupati Polman dan rombongan menjadi momentum yang sangat baik untuk saling menjajaki kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Bulukumba dengan Pemerintah Polewali Mandar,” kata Andi Utta.
Selain Bupati-Wabup, juga hadir Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Bulukumba HM Daud Kahal bersama beberapa Kepala OPD, sejumlah pejabat Eselon III, serta puluhan tamu undangan peserta sosialisasi.
Daud Kahal di daulat menjadi moderator dalam sosialisasi ini dengan narasumber Direktur Utama Panca Merak Samudera (Perusahaan Pelayaran Angkutan Laut) Rudi Effendy, dan Konsultan Ketenagakerjaan BP2MI Mohd Agus Bustami. (*)