NewsSulsel

Dampak Kemarau Panjang, PT CLM Suplai Air ke Rumah Warga

LUWU TIMUR, NEWSURBAN.ID — PT.Citra Lampia Mandiri (PT.CLM) menyuplai air wilayah desa pemberdayaannya menggunakan water tank. Hal ini diakibatkan dampak fenomena El Nino dan kemarau berkepanjangan sehingga masyarakat keselutian mendapatkan air.

“Kami mengerahkan 2 unit Water Tank untuk menyuplai air ke pemukiman masyarakat dan rumah ibadah untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari,” kata Fauzi Lukman selaku Manager Eksternal PT.CLM, Senin 09 Oktober 2023.

Menurutnya, akibat kemarau yang berkepanjangan berdampak pada berkurangnya debit air pada sumber air baku yang selama ini dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan sehari.

Baca juga: CLM Serahkan Peralatan Olahraga ke TNI Korwil Luwu Timur

“Air di suplay di Desa Wewangriu Kecamatan Malili, untuk memenuhi kebutuhan seperti mandi, cuci dan memasak,” ujarnya.

Fauzi menambahkan, PT CLM terus melakukan suplai air kepada warga sampai dengan normalnya kembali pasokan air bagi masyarakat dengan menyiapkan penampungan di rumah-rumah warga.

“Kegiatan ini berjalan dengan tetap berkoordinasi dengan pemerintah desa yang berada di wilayah pemberdayaan PT CLM,” ungkapnya.

Sebanyak 63 Persen Wilayah Indonesia Masuki Musim Kemarau

Sebelumnya, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) A. Fachri Rajab mengatakan di Indonesia, El Nino memberikan dampak pada kondisi lebih kering sehingga curah hujan berkurang, tutupan awan berkurang, dan suhu meningkat.

Pemantauan 10 hari terakhir Juli 2023, katanya, indeks El Nino-Southern Oscillation (ENSO) menunjukkan nilai sebesar +1.14 yang mengindikasikan bahwa El Nino terus menguat intensitasnya sejak awal Juli. BMKG memprediksi puncak dampak El Nino akan terjadi pada Agustus-September 2023 mendatang.

Hasil monitoring hingga pertengahan Juli 2023, sebanyak 63% dari zona musim telah memasuki musim kemarau. BMKG memprediksi kemarau tahun ini akan lebih kering dari normalnya-dan juga lebih kering dari tiga tahun sebelumnya.

Baca juga: Pj Gubernur Sulsel Kolaborasi Mentan SYL Gerak Cepat Kendalikan Inflasi dan Dampak El Nino

Beberapa daerah yang akan terdampak cukup kuat adalah sebagian besar wilayah Sumatera seperti Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Bengkulu, Lampung. Seluruh Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara diprediksi memiliki curah hujan paling rendah dan berpotensi mengalami musim kering yang ekstrem.

Prakiraan curah hujan bulanan BMKG menunjukkan bahwa sebagai besar wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan bulanan kategori rendah bahkan sebagian lainnya akan mengalami kondisi tanpa hujan sama sekali hingga Oktober nanti. “Jadi harus tetap waspada akan potensi terjadinya kekeringan,” kata Fachri.

Adapun sektor yang paling terdampak dari fenomena El Nino adalah sektor pertanian-utamanya tanaman pangan semusim yang sangat mengandalkan air. Rendahnya curah hujan tentunya akan mengakibatkan lahan pertanian kekeringan dan di khawatirkan akan mengalami gagal panen.

Baca juga: Penanganan El Nino Jadi Atensi Khusus Pemprov Sulsel

Oleh karenanya, BMKG mendorong pemerintah daerah-khususnya bagi daerah yang di prediksi terdampak serius-untuk melakukan langkah mitigasi dan aksi kesiapsiagaan secepat mungkin. Caranya, melakukan gerakan panen hujan, memasifkan gerakan hemat air, dan menyiapkan tempat cadangan air untuk puncak kemarau.

Kepala Badan Pangan Nasional (BAPANAS) Arif Prasetyo Adi berujar kondisi kemarau panjang harus di antisipasi dengan ketahanan pangan komoditas utama. Saat ini Indonesia melalui Perum BULOG telah memiliki stok beras sebanyak 800 ribu ton dan akan di tingkatkan mencapai 2,24 juta ton hingga akhir Desember 2023.

Baca juga: Antisipasi Dampak El-Nino, Danny Pomanto Instruksikan Terapkan 4 Hal Ini

“Sumbernya pertama harus mengutamakan produksi dalam negeri. Kita harus jaga harga ditingkat petani supaya baik. Di hilir inflasinya terjaga karena akan berpengaruh pada daya beli masyarakat,” kata Arif.

BAPANAS juga akan memberikan bantuan beras kepada masyarakat yang nantinya mengalami dampak langsung El Nino. Caranya dengan memberikan bantuan berupa beras seberat 10 kilogram/bulan pada tiga bulan terakhir tahun ini. Bantuan itu rencananya akan-diberikan kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

Selain beras, komoditas lain. Seperti daging ayam, daging kerbau, dan daging sapi juga akan di simpan dalam ruang penyimpanan yang-dilengkapi oleh pendingin. Arif mengusahakan kebutuhan sebesar 700 ribu ton daging bisa tersedia dengan baik.

“Gerakan pangan murah di lakukan setiap saat. (Nantinya) juga akan di lakukan pemindahan stok pangan dari daerah surplus ke daerah defisit pangan,” kata Arif. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button