BULUKUMBA, NEWSURBAN.ID – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin dan Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, Selasa, 24 November 2023, memulai program ketahanan pangan Penanaman Bibit Nangka Madu. Secara simbolis dilakukan penanaman 40 bibit pohon di lahan milik warga di Kelurahan Lemo-lemo, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba.
“Alhamdulillah, ini mudah-mudahan dengan adanya ini, bisa produktif lagi untuk tanah-tanah ke depan. Senang sekali. Kepada Pak Bupati dan Pak Gubernur saya ucapkan terima kasih atas bantuannya. Mudah-mudahan dengan adanya bantuan ini kami selaku masyarakat termotivasi lagi untuk berkebun,” kata petani, Rahmadi.
Upaya ini juga untuk ketahanan pangan di Sulsel serta menjadikan lahan tidak produktif menjadi produktif. Serta agar kehidupan petani secara ekonomi lebih baik.
Baca Juga: Bupati, Forkopimda hingga Camat Teken Pakta Integritas Pengendalian Inflasi Bulukumba
“Lahan tidak produktif jadi produktif dengan support bibit unggul. Ini yang saya lakukan di Bulukumba, ini cara mensupport program ketahan pangan Pak Gubernur,” kata Andi Muchtar.
Ia menjelaskan, hitungan komersilnya untuk olah jual di UMKM nangka jenis ini, satu buah nangka menghasilkan 20 bungkus dengan harga produk perbungkus 20-40 ribu. Artinya, satu pohon nangka dengan 30 buah bisa menghasilan sedikitnya Rp12 juta. Ia sendiri telah menanam nangka di lahannya sejak 2014.
“Ini harus dilakukan secara terus menerus. Saya berharap bagaimana mengganti pohon yang tidak produktif dengan yang produktif seperti ini. Harus kita lakukan supaya ekonomi masyarakat bisa cepat dan UMKM-nya bisa hidup,” ujarnya.
Baca Juga: Disaksikan Pj Gubernur Sulsel, Sofha Marwah Bahtiar Kukuhkan Enam Pj Ketua Dekranasda Kabupaten Kota
Sementara, Bahtiar Baharuddin menyampaikan apresiasi ke Bupati Bulukumba. Ia menyebutkan, telah memberikan contoh. Serta mengedukasi masyarakatnya untuk menanam tanaman buah produktif. Ini pun akan dia duplikasi dalam skala provinsi.
Ia mengungkapkan, di Sulsel masih ada 2 juta hektar lahan terlantar, kosong dan tidak produktif. Selain komoditas pisang di mana maksimal bisa-ditanami 500.000 hektare, masih ada 1,5 juta hektare lainnya.
“Ada lahan-lahan, yang misalnya airnya terbatas, maka saya belajar kepada Bupati Bulukumba cari komoditas atau pohon buah yang tidak memerlukan air dalam jumlah banyak dan relatif bisa bertahan di musim kemarau,” paparnya.
Baca Juga: Cegah Korupsi, Pj Gubernur dan Ketua TP PKK Sulsel Ikut PAKU Integritas KPK
Riset menunjukkan, komoditas atau pohon-pohonan yang tidak memerlukan air dalam jumlah banyak dan bisa relatif bertahan di musim kemarau adalah buah yang memiliki getah banyak. Seperti nangka.
“Itu namanya nangka, kita cari yang jumlah buah banyak dan produktif serta nilai ekonomis tinggi. Itulah nangka madu yang sedang kami gerakkan,” sebutnya.
Adapun rencana ke depan, di 2024 akan di targetkan di tanam 100.000 pohon di Sulsel. Dan memerlukan 1.000 hektar lahan. Untuk bibitnya juga akan-dikembangkan termasuk melalui kultur jaringan.
Ia kemudian mengajak masyarakat Sulsel menggunakan peluang ini. “Mulai kita bergerak sama-sama, jangan biarkan ada lahan kosong di sekitar kita. Mari kita tanami dengan tanaman produktif,” imbaunya. (*)
Cek berita dan artikel lain di Google News