MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Perusahaan di Kota Makassar jumlahnya tak sedikit. Perusahaan ini bahkan telah beraktivitas puluhan tahun. Untuk itu, DPRD harap, dengan Perda TSLP, bisa berperan untuk maksimalkan dana CSR yang-dimiliki untuk memperhatikan lingkungan sekitar
Hal itu di sampaikan Puspito Hargono saat menjadi Narasumber sosialisasi peraturan daerah (perda) nomor 2 tahun 2016 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TSLP), yang di Gelar Sekretariat DPRD Makassar, di Hotel Grand Asia, Selasa (5/12/2023).
Menurut Popi—sapaan akrabnya, perusahaan yang ada di Kota Makassar telah mengeluarkan dana CSR yang di miliki. Hanya saja, ia nilai hal itu belum maksimal disalurkan untuk kepentingan masyarakat setempat.
Baca Juga:Â Tiga Wakil Ketua DPRD Makassar Pimpin Rapat Bamus Bahas APBD 2024
“Kita harap peran perusahaan terhadap lingkungan sekitar bisa di pacu lagi. Memaksimalkan CSRnya untuk kegiatan sosial masyarakat,” jelas Popi.
Sosialisasi ini, kata Popi harus di masifkan hingga ke lorong-lorong. Pasalnya, tak sedikit warga yang mengetahui adanya perda tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan ini.
“Kita ingin warga tahu juga apa yang menjadi kewajiban perusahaan di wilayahnya. Makanya, dengan adanya sosialisasi ini di harapkan masyarakat tahu terhadap lingkungan,” ungkapnya.
Terpisah, Narasumber Kegiatan, Rahul Ibnu Munsir mengatakan, tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sosial sudah menjadi kewajiban.
Baca Juga:Â Anggota DPRD Makassar Budi Hastuti Terima Keluhan Warga Tiga Kecamatan Soal Krisis Air Bersih dan Lampu Jalan
Hanya saja, saat ini banyak perusahaan gulung tikar lantaran terdampak pandemi beberapa tahun lalu.
“Kalau jenis perusahaan itu ada swasta, BUMN atau BUMD yang merupakan perusahaan milik negara. Mereka semua ini memiliki CSR yang harus di keluarkan untuk kepentingan sosial,” ujar Rahul.
Khusus di Kecamatan Mamarita, Rahul mengungkapkan beberapa perusahaan yang beraktivitas. Misalnya saja, Adhi Karya yang merupakan BUMN, Hotel Gammara, Hotel Rinra dan Universitas Ciputra.
“Perusahaan yang ada di Mariso bisa jadi sering melakukan kegiatan sosial melalui CSR yang di miliki. Misalnya, Universitas Ciputra. Mereka memberikan pelatihan untuk warga nelayan hingga menjual produk hasil nelayan,” jelasnya. (*)
Cek berita dan artikel lain di Google News