LUWU TIMUR, NEWSURBAN.ID – PT Vale Indonesia menerima saran Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, untuk melakukan rehabilitasi lahan tambang dengan menanam sukun. Bahkan, pihak PT Vale berjanji akan mengembangkan tanaman sukun bersama komunitas binaan perusahaan.
Hal tersebut terungkap saat Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin dan Bupati Luwu Timur Budiman, bersama jajaran petinggi PT Vale Indonesia, jalan sehat di kawasan komplek PT Vale, Jumat, 5 Januari 2023.
Melihat keadaan di dalam komplek Vale ini, nampak seperti kota sendiri. Menyerupai kota kecil di Benua Amerika bagian utara dengan suasana yang cukup rindang dengan pepohonan yang tumbuh berjajar di pinggir jalan. Fasilitas didalamnya mulai dari perumahan, penginapan, sekolah, rumah ibadah, kawasan berolahraga, hingga kawasan wisata di tepi Danau Matano.
Baca Juga: Pj Gubernur Sulsel Ingin Jadikan Luwu Timur Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Baru Sulsel
Selanjutnya, Bahtiar Baharuddin melakukan penanaman di Taman Kehati Sawerigading Wallacea, pengembangan dari Modern Nursery PT Vale. Ia menanam bibit pohon endemik buah lokal Sulsel yang banyak tersebar di Luwu Raya, buah dengen (dillenia serata). Di Nursery ini menjadi tempat untuk pembibitan, untuk rehabilitasi lahan di wilayah konsesi maupun di luar lahan konsesi.
Penjabat Gubernur Bahtiar mengatakan, saat ini di canangkan gerakan merawat alam sekaligus menambah ekonomi masyarakat. Berbagai tanaman hortikultura di tanam, dengan memanfaatkan lahan terlantar.
“Nursery yang di miliki PT Vale ini luar biasa. Saya pikir Vale bisa menjadi contoh perusahaan di Indonesia bahkan dunia, bagaimana melakukan penambangan, sekaligus menjaga lingkungan. Ini luar biasa menjaga ekosistemnya, alamnya di jaga sedemikian rupa. Inilah mungkin menjadi salah satu tambang terbaik yang kita miliki,” puji Bahtiar.
Baca Juga: Sofha Marwah Bahtiar Panen Sayuran dan Beri Bantuan PMT untuk Anak Stunting dan Ibu Hamil KEK di Luwu Timur
Wakil Presiden Direktur PT Vale, Adriansyah Chaniago, menyampaikan, konsep berkelanjutan di pegang PT. Vale dalam mengukur nilai kesuksesan sebuah perusahaan. Menggunakan tiga kriteria, yaitu People (Sosial), Planet (Lingkungan), dan Profit (Ekonomi).
Sebagai komitmen untuk menjaga keanekaragaman hayati, PT Vale tidak hanya melakukan rehabilitasi lahan yang telah di tambang. Saat ini, capaian reklamasi telah mencapai lebih dari 250 persen dari lahan yang di buka. Rehabilitasi juga di lakukan di luar lahan konsesi.
Sedangkan, Enviromental dan Reclamation General Manager PT Vale Indonesia, Muhammad Firdaus Muttaqi, menjelaskan, fasilitas nursery ini dapat menghasilkan bibit hingga 750 ribu. Hingga tahun ini sudah sampai 4,6 juta pohon yang di tanam. Selain itu, juga ada kewajiban di luar wilayah konsensi sampai 16 juta pohon.
Bibit yang ada di sini di adaptasikan agar dapat bertahan di lingkungan saat di tanam. “Kalau dia di sini tahan dengan matahari, kurang air. Maka bisa kita yakinkan di lapangan akan hidup, tinggal di berikan pupuk,” ungkapnya.
Terkait dengan permintaan gubernur terkait lahan bekas tambang untuk di tanami sukun, ia mengaku dapat di lakukan.
“Untuk sukun sangat bisa sekali, dari PT Vale sendiri punya program untuk dikembangkan untuk MPTS (Multipurpose Tree Species), beberapa sudah kami tanam. Jadi nanti kita coba kembangkan bersama community, kita kerjasama dengan eksternal untuk mengembangkan buah. Masukan Pak Gubernur untuk penanaman buah sukun itu bisa kami di lakukan,” terangnya. (*)
Baca Berita dan Artikel Lain di Google News