LUWU TIMUR, NEWSURBAN.ID — Memasuki bulan puasa, harga bahan pokok di Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan, naik drastis. Kenaikan harga kebutuhan pokok ini, membuat warga mengeluh.
Daniar mengaku, harga bahan pokok di Luwu Timur yang naik drastis di bulan puasa terkesan mencekik para emak-emak di rumah untuk memenuhi kebutuhan dapurnya. Apalagi, katanya kebutuhan bahan pokok cukup dibutuhkan di bulan puasa ini.
“Ibu-ibu keluhkan harga bahan pokok saja. Apalagi penghasilan suami tak seberapa, harga bahan pokok terus naik. Ditambah bulan puasa ini banyak kebutuhan dapur harus dipenuhi,” ujar Daniar, kepada herald, Senin 11 Maret 2024.
Baca Juga: Minggu Depan, Polres Luwu Timur Limpahkan Berkas Perkara Pelaku Pemerkosaan Disabilitas
Sepakan lalu, ia mengatakan harga telur ayam beras per rak Rp. 40.000 ribu. Sekarang ini naik menjadi Rp. 60.000 Per-rak dengan isi 30 butir. Cabai rawit di pasar sekarang ini Rp. 60.000 perkilogram. Dulunya Rp. 30.000 ribu.
Ibu dua Anak ini cukup dikeluhkan dengan naiknya harga beras sebagai kebutuhan pokok paling mendasar. Menurutnya kenaikan harga beras saat ini melonjak tinggi.
Kata dia, harga perkilogram-nya Rp 11.000. Sekarang ini para penjual dipasaran mematok harga Rp.18.000 perkilogram-nya.
Baca Juga: Pj Gubernur Sulsel Ingin Jadikan Luwu Timur Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Baru Sulsel
“Mau-tidak-mau kita harus beli. Kalau tidak beli beras, tidak akan makan nasi,” ungkapnya.
Daniar mengaku, memenuhi semua kebutuhan akan di dapur. Dirinya, members kebutuhan bahan pokok berkurang.
“Untuk menjadikan solusi semua terpenuhi bahan-bahan dapur, dengan cara mengurangi timbanganya. Dulunya beli perkilonya, sekarang setengah kilogram. Walaupun hal itu tidak cukup dalam sebulan,” terangnya.
Baca Juga: Hebat! Perempuan Luwu Timur Ini Pasarkan Produk Kulinernya dengan Manfaatkan Perkembangan Teknologi, Intip Caranya
Keluhan itu juga di rasakan pedagang makan di Tomoni, Luwu Timur. Naiknya harga bahan pokok di pasaran dia keluhkan.
“Kenaikan harga bahan pokok kita juga keluhkan,” kata Harni salah satu pedagang makan.
Kenaikan harga bahan pokok ini menjadi bebannya. Menurutnya, dengan kenaikan harga bahan pokok juga berpengaruh harga makannya pun naik.
“Kalau kita naikan harga makanan, secara otomatis kami sepi pembeli. Jikalau harga sebelumnya masih sama dengan harga bahan pokok naik. Sudah pasti kami merugi,” curhatnya.
Baca Juga: Memasuki Bulan Puasa, Harga Bahan Pokok di Palopo Naik
Harni berharap untuk pemerintah daerah Luwu Timur melakukan upaya untuk masalah kenaikan harga bahan pokok tetap stabil di pasaran.
Sementara di konfirmasi Bupati Luwu Timur, Budiman mengatakan terus melakukan pemantuan harga bahan pokok untuk kebutuhan masyarakat Luwu Timur.
Bahkan, dalam dekat ini pihaknya akan melakukan operasi pasar untuk menekan lonjatan harga bahan pokok di pasaran.
Baca Juga: Over Muatan, Kapal Penumpang Tenggelam di Danau Towuti
“Dalam dekat ini akan melakukan pemantuan harga (Bahan Pokok) di pasar-pasar tradisional. Pemantau bersama dinas terkait melakukan upaya operasi pasar,” kata Bupati Luwu Timur ini.
Menurutnya, upaya itu-dilakukan untuk memastikan kebutuhan bahan pokok dan harga bahan pokok selama bulan puasa sampai perayaan Ramadan tetap terjangkau oleh masyarakat Luwu Timur.
“Pemerintah daerah Luwu Timur, juga akan mengadakan pasar murah,” ucapnya.
Baca Juga: Pantau Pasar Jelang Ramadan, Pj Bupati Bone Anggap Harga Sembako Masih Normal
Budiman mengungkapkan kenaikan harga beras menjadi keluhan masyarakat dalam beberapa pekan ini. Dia, berkomitmen akan menurun akan beras selama ini menjadi keluhan masyarakat Luwu Timur.
“Harga beras akan segera turun dengan-dikeluarkannya kebijakan BAPANAS pertanggal 8 Maret 2024 tentang harga eceran tertinggi dan relaksasi HET beras premium,” ungkapnya. (Ded/*)
Baca Berita dan Artikel Lain di Google News