BONE, NEWSURBAN.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin, ungkap Kabupaten Bone berpotensi jadi sentra budidaya Sukun di Indonesia.
Hal itu, ia ungkap saat mengobrol santai di pinggir Sungai. Saat itu, di tepi sungai yang airnya mengalir cukup deras, tepatnya di Desa Mattampa Walie, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone, Pj. Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin tampak asyik ngobrol bersama warga dan pemerintah desa. Mereka berbincang tentang potensi budidaya sukun sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dialog itu, setelah penebaran 200 ribu ikan air tawar dan penyerahan bibit cabai. Momen bincang santai ini, juga hadir Pj Bupati Bone dan Ketua DPRD Bone.
Baca Juga: FKUB Provinsi Sulsel 2024-2029 Di lantik, Forkopimda Turut Masuk sebagai Pembina
Dengan semangat yang tinggi, Bahtiar memulai percakapan dengan mengapresiasi kehadiran warga dan suburnya daerah ini. Ia ingin Bone menjadi sentra budidaya sukun, termasuk Desa Mattampa Walie menjadi pusat pembibitan.
“Pak Desa saya masuk tadi di sini banyak pohon, apakah sudah ada usaha pembibitan sukun? Ini sebenarnya bisa jadi kehidupan masyarakat juga,” kata Bahtiar.
Ia menyampaikan bahwa saat ini terdapat penangkaran sukun atau bahasa Bugisnya di kenal dengan nama baka’ di daerah Samaenre, Bone. Di kelola oleh inspirator bernama Yusuf yang merupakan seorang pensiunan ASN. Produknya berupa bibit sukun bersertifikasi.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Ajak Masyarakat Hadiri Buka Puasa Akbar dan Nuzulul Qur’an di Kabupaten Bone
Benih bersertifikatnya memiliki nama Padaidi dan Toddopuli. Dua jenis pohonnya, yakni dengan pohon menjulang tinggi dengan daun yang kurang dan ada yang lebat seperti daun beringin.
“Seluruh Indonesia yang punya bibit sukun yang bersertifikat yang bisa dibeli dengan APBN dan APBD itu adanya di Samaenre ini. Dua jenis inilah sukun terbaik,” sebutnya.
Di Sulsel sendiri untuk pengembangan sukun, Pemprov Sulsel memprogramkan 3 juta pohon. Bahtiar ingin warga Desa Mattapa Walie dan Barakkae agar dilatih bisa membibit pohon sukun. Kemudian, ia meminta jajarannya untuk menindaklanjuti.
“Agar masyarakat juga bisa menjual bibit dan disamping juga masyarakatnya bisa tanam sendiri,” tandasnya. (*)
Baca Berita dan Artikel Lain di Google News